Islam Times - UE Menuduh Rusia Mengancam Arsitektur Keamanan Eropa

IslamTimes - Rusia mengancam Ukraina dengan “intervensi baru” dan menempatkan arsitektur keamanan lama Eropa dalam bahaya, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri mengatakan pada hari Rabu (12/1).

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan secara online sebelum pertemuan para menteri luar negeri dan pertahanan Uni Eropa di Brest, Josep Borrell mengatakan bahwa blok tersebut sekarang harus “menentukan apa yang dapat dilakukan untuk menegakkan ketertiban keamanan Eropa dan prinsip-prinsip yang mendasarinya,” yang dia yakini. berada di bawah ancaman.

“Rusia telah menyampaikan proposal kepada Amerika Serikat dan NATO tentang masa depan keamanan di Eropa yang bertentangan dengan prinsip-prinsip arsitektur keamanan Eropa,” kata Borrell, diplomat top UE. “Mereka disertai dengan pembangunan militer di perbatasan Ukraina dan ancaman terbuka oleh Rusia untuk mengambil tindakan militer jika tuntutan ini tidak dipenuhi.”

Borrell juga menuduh Rusia ingin menyusun kembali "kekacauan geopolitik Soviet" di Eropa, menunjukkan bahwa Moskow ingin memisahkan Amerika Serikat dan Uni Eropa karena alasan strategis.

“Rusia ingin menggambarkan Uni Eropa sebagai tidak relevan,” katanya.

Komentar Borrell mengikuti pertemuan antara AS dan Rusia yang diadakan di Jenewa awal pekan ini. Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov berbicara selama hampir delapan jam tentang proposal yang diajukan oleh Moskow pada bulan Desember untuk jaminan keamanan yang mengikat secara hukum, termasuk larangan penempatan senjata dan pembatasan latihan militer.

Dalam beberapa minggu terakhir, UE semakin frustrasi karena tidak diundang ke pertemuan oleh Moskow dan Washington, dan menuduh Kremlin ingin menghentikan diskusi mengenai masa depan Eropa.

"Jika Moskow... ingin berbicara tentang arsitektur keamanan di Eropa dan tentang jaminan keamanan mulai Januari, ini bukan hanya masalah Amerika dan Rusia," kata Borrell kepada surat kabar Jerman Welt bulan lalu. "Kami tidak ingin dan tidak boleh menjadi penonton yang tidak terlibat atas keputusan yang sedang dibuat." [IT/r]