QR Code

Lebanon - Saudi Arabia:

Pejabat Hizbullah: Siapa pun yang Menargetkan Perlawanan dengan Perkataan Harus Mendengar Jawabannya

14 Jan 2022 10:42

IslamTimes - Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah Sayyid Hashem Safieddin mengecam Arab Saudi karena ikut campur dalam urusan internal Lebanon, mendesak kerajaan itu untuk menghentikan “intimidasi” negara-negara regional.

“Bagi mereka yang tertarik dengan hubungan [Lebanon] dengan Arab Saudi, kami [mengumumkan bahwa kami] ingin Arab Saudi menghentikan kebijakan negara-negara yang menindas”, Sayyed Safieddin, mengatakan pada hari Rabu (12/1), mencatat bahwa Riyadh “secara terang-terangan ikut campur di negara kami dan kami meminta dia untuk tidak menghasut orang Lebanon satu sama lain.”

“Arab Saudi diminta untuk berhenti merugikan negara kita,” tambah Sayyid Safieddin.

Sayyid Safeiddin juga menekankan bahwa upaya Saudi untuk menaklukkan Lebanon tidak berhasil.

“Saya memberi tahu Amerika, Barat, dan Arab Saudi bahwa Anda belum mengetahui sifat Perlawanan ini, kekuatan rakyatnya, dan keyakinannya sejauh ini.”

Sayyid Safieddine juga mengatakan bahwa penunjukan Hizbullah sebagai kelompok “teroris” adalah “agresi” yang ditolak keras oleh kelompok tersebut.

“Kami ingin dunia tahu bahwa siapa pun yang menargetkan Perlawanan dengan sepatah kata pun harus mendengar jawabannya.”

Sayyid Safieddin membuat pernyataan tersebut selama konferensi untuk tokoh-tokoh oposisi Saudi untuk mengenang mendiang ulama Syiah terkemuka Sheikh Nimr Baqir al-Nimr di pinggiran selatan Beirut.

Selama konferensi, Sayyid Safieddin menekankan dukungan gerakan untuk oposisi di Jazirah Arab, mencatat bahwa “mengangkat suara tidak berarti campur tangan di Arab Saudi,” tetapi itu lebih merupakan tindakan membela yang tertindas.

Sheikh Nimr dieksekusi pada Januari 2016, yang menyebabkan kegemparan global terhadap tindakan keras Arab Saudi terhadap minoritas, terutama Muslim Syiah yang mencakup lebih dari 20 persen populasi kerajaan. [IT/r]

Story Code: 973472