Pemogokan Umum Membuat Libanon Terhenti di Tengah Kondisi Ekonomi yang Memburuk

Universitas dan sekolah ditutup di seluruh Lebanon dan banyak orang tidak dapat mencapai pekerjaan karena penutupan jalan.

Para pengunjuk rasa menutup jalan raya utama negara itu serta jalan-jalan di dalam kota-kota besar dan kecil mulai pukul 5 pagi. Protes nasional, yang dijuluki "hari kemarahan", dijadwalkan berlangsung selama 12 jam.

Pengemudi taksi dan truk menggunakan kendaraan mereka untuk memblokir jalan untuk memprotes kenaikan tajam harga bahan bakar karena pemerintah mencabut subsidi. Mereka menuntut kembali mendapatkan BBM bersubsidi.

Di ibu kota Beirut, banyak jalan diblokir oleh tong sampah raksasa dan kendaraan.

Sekitar 80% orang di Lebanon hidup dalam kemiskinan setelah pound Lebanon kehilangan lebih dari 90% nilainya. Ekonomi Lebanon menyusut 20,3 pada 2020 dan sekitar 7% tahun lalu, menurut Bank Dunia. [IT/r]