Iran dan China Serukan Perluasan Hubungan Bilateral

Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amir Abdollahian tiba di China Kamis (13/1) sore untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak berwenang China.

Mengepalai delegasi politik tingkat tinggi, Amir Abdollahian mendarat di Bandara Wuxi di Provinsi Jiangsu, China.

Dalam pertemuan hari ini, para menteri luar negeri Iran dan China mengeksplorasi jalan untuk memperkuat hubungan bilateral di berbagai bidang seperti masalah politik, ekonomi, perdagangan, konsuler dan budaya.

Menteri Luar Negeri Iran menyatakan kesiapan Tehran untuk mengembangkan hubungan habis-habisan dengan China.

Amir Abdollahian memuji kerja sama konstruktif China dalam menyediakan lebih dari 110 juta dosis vaksin COVID-19.

Menyinggung persetujuan Iran atas pembukaan konsulat jenderal China di Bandar Abbas, dia berharap langkah itu akan memfasilitasi interaksi dan hubungan komersial antara kedua negara.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi, pada bagiannya, menekankan kesiapan Beijing untuk mengembangkan kerja sama di bidang pembiayaan, energi, perbankan, dan budaya meskipun ada sanksi yang melanggar hukum terhadap Iran.

Mengacu pada dukungan penuh China terhadap sikap logis Iran terhadap kebijakan Amerika di JCPOA, ia mengatakan bahwa China akan mendukung posisi Iran dalam pembicaraan Vianna.

Amerika Serikat harus mengkompensasi penarikannya dari JCPOA, katanya lebih lanjut.

Pihak China memandang pentingnya program kerjasama strategis 25 tahun Iran-China, yang menyebut kesepakatan para pihak untuk mulai mengimplementasikan dokumen tersebut sebagai peristiwa penting yang akan membuka jalan bagi terciptanya titik balik dalam hubungan bilateral. [IT/r]