0
Friday 21 January 2022 - 21:14
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Warga Yaman Berkumpul di Lapangan Sanaa untuk Mengutuk Pembantaian yang Dipimpin Saudi

Story Code : 974854
Warga Yaman Berkumpul di Lapangan Sanaa untuk Mengutuk Pembantaian yang Dipimpin Saudi
Para peserta memegang spanduk dan meneriakkan slogan-slogan yang mengecam agresi yang sedang berlangsung di Yaman dan berjanji akan menghadapinya terlepas dari semua harga yang harus dibayar.

Sumber-sumber Yaman melaporkan pembantaian brutal dilakukan ketika pesawat-pesawat tempur yang dipimpin Saudi menyerang pada hari Jumat sebuah penjara di provinsi barat laut Saada.

Jet tempur Saudi menargetkan penjara sementara di Saada, menewaskan atau melukai lebih dari seratus, TV Al-Massirah mengutip sumber tersebut.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa setidaknya 150 orang telah tiba di rumah sakit di Saada termasuk para syuhada.

Sekitar 2.500 orang dilaporkan berada di penjara saat operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan lusinan dilaporkan masih berada di bawah reruntuhan.

Sementara itu, negara miskin Arab telah kehilangan koneksi internet secara nasional setelah serangan udara yang dipimpin Saudi menargetkan sebuah situs di kota Hodeida yang diperebutkan, membuat negara yang dilanda perang itu offline.

Gangguan itu dimulai sekitar pukul 01:00 (waktu setempat) pada hari Jumat dan mempengaruhi TeleYemen, monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara itu, kata kelompok advokasi NetBlocks.

"Yaman di tengah pemadaman internet skala nasional setelah serangan udara di gedung telekomunikasi,” kata NetBlocks, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Yaman telah sejak Maret 2015 di bawah agresi brutal oleh koalisi pimpinan Saudi. Puluhan ribu warga Yaman telah terluka dan menjadi martir dalam serangan yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abdrabbuh Mansour Hadi.

Sementara itu, Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. [IT/r]
Comment