0
Saturday 22 January 2022 - 14:14
PBB dan Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Bias Dewan Keamanan PBB Abaikan Pembantaian UEA-Saudi terhadap Yaman, Mengecam Tembakan Rudal di Emirates

Story Code : 974988
Bias Dewan Keamanan PBB Abaikan Pembantaian UEA-Saudi terhadap Yaman, Mengecam Tembakan Rudal di Emirates
“Anggota Dewan Keamanan menyatakan simpati dan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga para korban serangan Yaman,” bunyi pernyataan itu.

Anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan 'terorisme' adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan, menurut pernyataan itu. Namun, pernyataan tersebut mengabaikan pembantaian agresi yang dipimpin Saudi terhadap Yaman.

Sumber Yaman melaporkan pembantaian brutal dilakukan ketika pesawat tempur pimpinan Saudi menyerang pada hari Jumat (21/1) sebuah penjara di provinsi barat laut Saada.

Jet tempur Saudi menargetkan penjara sementara di Saada, menewaskan atau melukai lebih dari seratus, TV Al-Massirah mengutip sumber tersebut.

Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa setidaknya 150 orang telah tiba di rumah sakit di Saada termasuk para syuhada.

Sekitar 2.500 orang dilaporkan berada di penjara saat operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan lusinan dilaporkan masih berada di bawah reruntuhan.

Sementara itu, negara miskin Arab telah kehilangan koneksi internet secara nasional setelah serangan udara yang dipimpin Saudi menargetkan sebuah situs di kota Hodeida yang diperebutkan, membuat negara yang dilanda perang itu offline.

Gangguan itu dimulai sekitar pukul 01:00 (waktu setempat) pada hari Jumat dan mempengaruhi TeleYemen, monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara itu, kata kelompok advokasi NetBlocks.

Yaman “di tengah pemadaman internet skala nasional setelah serangan udara di (a) gedung telekomunikasi,” kata NetBlocks, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Yaman telah sejak Maret 2015 di bawah agresi brutal oleh koalisi pimpinan Saudi. Puluhan ribu orang Yaman telah terluka dan menjadi martir dalam serangan yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abdrabbuh Mansour Hadi.

Sementara itu, Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. [IT/r]
Comment