Islam Times - Lingkaran Israel: Serangan Yaman di Abu Dhabi dan Riyadh Memukul Tel Aviv

IslamTimes - Lingkaran Zionis menindaklanjuti serangan Yaman di Abu Dhabi dan Riyadh pada hari Jumat (21/1), mengingatkan Zionis 'Israel' harus khawatir dan waspada tentang kemungkinan serangan Houhi serupa terhadap entitas Zionis.

Media Zionis Israel mengindikasikan bahwa perwira senior IOF mempelajari berbagai aspek serangan dan menyimpulkan bahwa serangan itu mengerikan, menambahkan bahwa perkiraan militer di Tel Aviv memperkirakan serangan Yaman terhadap Zionis 'Israel'.

Yoel Guzinsk, seorang peneliti di institut Zionis untuk keamanan 'nasional', mengatakan bahwa Hothis memiliki semua kemampuan untuk menembak dan meluncurkan rudal jarak jauh dan drone, menambahkan bahwa mereka dapat mencapai target mereka secara akurat.

Lingkaran Zionis juga memperingatkan terhadap ketidakmampuan AS untuk menghalangi serangan Yaman, menambahkan bahwa apa yang menjadi perhatian Tel Aviv juga adalah bahwa berbagai negara dunia menggunakan pernyataan kutukan saja.

Arab Saudi dan UEA diserang pada hari Senin (24/1) oleh drone dan rudal balistik sebagai pembalasan atas agresi yang sedang berlangsung di Yaman, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan.

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan “Operasi Tornado-2 Yaman” menargetkan kedalaman Saudi dan Emirat dengan drone dan rudal balistik.

Beberapa rudal balistik, dijuluki "Zoulfikar", menghantam pangkalan udara Al-Dhafra di Abu Dhabi serta situs sensitif lainnya di ibukota Emirat.

Drone “Sammad-3” juga menargetkan pos-pos vital di Dubai, menurut pernyataan itu.

Sementara itu, pangkalan Saudi di Sharurah Najran menjadi sasaran drone “Sammad-1” dan “Kassef-2-K”, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa rudal balistik menghantam Jizan dan Asir.

“Operasi Tornado-2 Yaman.” secara akurat mencapai targetnya, kata Angkatan Bersenjata Yaman, menekankan kesiapan penuh untuk menghadapi setiap eskalasi oleh kekuatan agresi.

“Eskalasi harus dihadapi dengan eskalasi,” kata pernyataan itu, memperbarui seruan bagi perusahaan asing untuk meninggalkan UEA.

Yaman telah sejak Maret 2015 di bawah agresi brutal oleh koalisi yang dipimpin Saudi. Puluhan ribu warga Yaman telah terluka dan menjadi martir dalam serangan yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abdrabbuh Mansour Hadi.

Sementara itu, Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. [IT/r]