QR CodeQR Code

Afghanistan; Sebuah Negara Kelaparan

25 Jan 2022 11:57

Islam Times - Setelah beberapa dekade perang, lebih dari setengah dari 39 juta penduduk Afghanistam membutuhkan bantuan mendesak di tengah kerawanan pangan. Diperkirakan 23 juta tidak tahu di mana mereka akan mendapatkan makanan berikutnya, media melaporkan.


“Kami sedang menghitung mundur bencana,” kata David Beasley, direktur eksekutif Program Pangan Dunia pada pertengahan November seperti ilansir EA World View pada hari Minggu. 

Perwakilan Program Pembangunan PBB di Kabul, Abdallah Al Dardari, telah menggambarkan salah satu krisis ekonomi terburuk dalam sejarah, dengan 90% warga Afghanistan diperkirakan akan jatuh di bawah garis kemiskinan. 

Perang, kekeringan, dan kondisi cuaca buruk bersinggungan dengan sedikit atau tanpa bantuan. Daerah perkotaan sekarang menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sama dengan yang telah lama dialami masyarakat pedesaan. Pasar memiliki makanan, tetapi lonjakan harga membuat kebutuhan pokok sehari-hari seperti gandum, beras, gula, dan minyak goreng di luar jangkauan banyak orang Afghanistan.

Risiko kelaparan begitu besar sehingga orang tua mulai menawarkan anak perempuan mereka yang masih kecil untuk dinikahkan, hingga $2500 sampai anak perempuan itu cukup umur untuk upacara. 

Di Rumah Sakit Anak Indira Gandhi Kabul, klinik pediatrik terbesar di negara itu, para dokter mengatakan sekitar selusin anak datang setiap hari karena kekurangan gizi. Rumah sakit anak besar lainnya berkapasitas 150%.

Di jantung Taliban di Kandahar di Afghanistan selatan, bangsal malnutrisi di fasilitas kesehatan terbesar menghadapi tantangan dana yang tidak dapat diatasi. Ranjangnya macet oleh ibu-ibu dan anak-anak yang berbagi tempat tidur dengan orang lain. Beberapa ibu melakukan perjalanan hampir 200 kilometer (125 mil) mencari bantuan medis, di tengah penutupan 2.300 fasilitas kesehatan di seluruh negeri.

Di Mirbacha Kot, di luar Kabul, dokter tidak dibayar selama lima bulan terakhir. Petugas kebersihan telah pergi, meninggalkan rumah sakit dengan seprai kotor dan dinding bernoda darah. Obat-obatan langka dan bahan bakar sering tidak tersedia. Beberapa fasilitas terpaksa membakar ranting kayu untuk menghangatkan pasien.

Dengan kekeringan yang sering terjadi dan memburuk, para petani menghadapi bencana di negara di mana 3/4 penduduknya tinggal di daerah pedesaan.

Taliban tidak diperlengkapi dengan baik untuk mengatasi skala masalah, karena diperkirakan 80% Afghanistan terpapar. Karena tidak ada alternatif lain, banyak petani yang beralih ke budidaya bunga poppy di daerah yang diperkirakan telah menghasilkan 90% pasokan ilegal dunia.[IT/AR]


Story Code: 975459

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/975459/afghanistan-sebuah-negara-kelaparan

Islam Times
  https://www.islamtimes.org