0
Tuesday 25 January 2022 - 21:18
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Pesawat Tempur Koalisi Pimpinan Saudi Membom Berat Beberapa Kota Yaman

Story Code : 975550
Pesawat Tempur Koalisi Pimpinan Saudi Membom Berat Beberapa Kota Yaman
Pesawat-pesawat tempur meluncurkan lima putaran serangan udara di daerah al-Nahdin dan al-Hafa di distrik al-Sabeen Sanaa, dan serangan di distrik Faj Attan di pinggiran pegunungan ibukota, jaringan al-Masirah Yaman melaporkan pada hari Selasa (25/1).

Pesawat-pesawat tempur Saudi juga melancarkan tiga serangan udara di daerah Jarban di distrik Sanhan di ibukota, dua serangan udara di distrik Arhab, selain menghancurkan jaringan telekomunikasi dengan dua serangan di distrik al-Hosn di Khawlan.

Masih belum ada laporan tentang kemungkinan korban dalam agresi hari ini, menurut al-Masirah.

Serangan udara berlanjut di tengah pemadaman internet nasional sejak koalisi pimpinan Saudi membom pusat telekomunikasi di kota pelabuhan al-Hudaydah Yaman pekan lalu.

Provinsi Hajjah dan Saada di barat laut Yaman menjadi sasaran pada Senin pagi ketika koalisi meningkatkan serangan udara di Yaman selama seminggu terakhir, menyebabkan lebih dari 100 orang tewas dan banyak lagi yang terluka.

Arab Saudi, bersama dengan Uni Emirat Arab [UEA] dan dengan lampu hijau Amerika Serikat dan negara-negara Barat, melakukan serangan komprehensif di Yaman sejak 26 Maret 2015, untuk mencegah Ansarullah Yaman berkuasa di negara itu.

Pejabat Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman telah berulang kali menekankan bahwa tentara Yaman dan komite rakyat akan terus menanggapi agresi selama koalisi Saudi tidak menghentikan perang melawan Yaman dan mengakhiri pengepungan.

Puluhan ribu orang Yaman telah terluka dan menjadi martir dalam serangan yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. [IT/r]
Comment