Sekjen PBB Puji Peran Kemanusiaan Iran di Yaman

Dalam kontak telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Guterres membahas isu-isu regional dan internasional, termasuk perkembangan terakhir di Yaman dan Afghanistan, serta pembicaraan Wina.

Sekjen PBB memuji posisi konstruktif Iran dalam mendukung proses perdamaian, memperhatikan masalah kemanusiaan, dan memulai pembicaraan politik untuk menyelesaikan krisis di Yaman, kantor berita Mehr melaporkan.

Sementara itu, Amir Abdollahian menyatakan dukungan Iran untuk solusi politik untuk mengakhiri perang di Yaman.

Dia meminta Guterres untuk memainkan peran yang lebih besar dalam mengakhiri pengepungan kemanusiaan dan menghentikan pengeboman yang meluas di wilayah sipil.

Menyinggung krisis kemanusiaan di Afghanistan, Amir Abdollahian menekankan perlunya memberikan perhatian khusus pada masalah ini, menegaskan kembali perlunya membentuk pemerintahan yang inklusif di Afghanistan.

“Iran telah menerima sekitar 800.000 pengungsi baru dari Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir, sebuah masalah yang membutuhkan perhatian dan partisipasi global yang serius.”

Dia juga menyatakan kesiapan Iran untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke negara-negara tersebut melalui Iran.

Dalam konteks ini, Guterres menekankan perlunya melanjutkan upaya untuk membentuk pemerintahan inklusif yang terdiri dari berbagai kelompok dan etnis di Afghanistan dan untuk menciptakan kondisi yang sesuai bagi semua warga Afghanistan, terutama perempuan dan anak-anak, untuk menikmati hak asasi manusia dan akses pendidikan.

Menlu Iran, sementara itu, mengacu pada status terbaru dari pembicaraan penghapusan sanksi di Wina, dengan mengatakan, “Proses negosiasi berada di jalur yang positif dan Iran memiliki keinginan serius untuk mencapai kesepakatan yang baik sesegera mungkin.”

Pada saat yang sama, dia menekankan perlunya tindakan praktis, nyata, dan dapat diverifikasi oleh Barat dan Amerika Serikat untuk membuktikan kesepakatan yang langgeng dan kredibel. [IT/r]