QR CodeQR Code

Iran Mengecam Kanada dan Barat Karena Mempolitisasi Hak Asasi Manusia

29 Jan 2022 07:26

Islam Times - Wakil Kepala Kehakiman Iran dan kepala Markas Besar Hak Asasi Manusia negara itu Kazzem Qaribabadi mengecam Kanada dan negara-negara barat lainnya karena mengadopsi pendekatan standar ganda dan politis terhadap hak asasi manusia.


"Di bawah tanah yang kami injak (di Iran) ada mayat orang-orang yang mengorbankan hidup mereka yang tak ternilai selama perang yang dipaksakan yang disponsori oleh Barat," tulis Qaribabadi di halaman twitternya dalam referensi yang jelas tentang perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran pada 1980-an.

Selama perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran, rezim Saddam diberikan senjata yang tidak konvensional oleh negara-negara barat untuk digunakan melawan rakyat Iran.

"Tetapi di Kanada, ketika Anda menggali tanah, Anda menemukan sisa-sisa anak-anak pribumi yang tidak bersalah! Ancaman terbesar terhadap hak asasi manusia berasal dari kemunafikan, politisasi, dan standar ganda," tambah Qaribabadi.

Komentarnya muncul setelah komunitas Pribumi di provinsi barat Kanada British Columbia baru-baru ini menemukan lusinan kuburan tak bertanda di lahan bekas sekolah asrama, penemuan terbaru selama setahun terakhir.

Williams Lake First Nation mengumumkan pada hari Senin bahwa hasil awal dari fase pertama pencarian geofisika di St Joseph Mission Residential School menemukan 93 "refleksi" - diyakini sebagai kuburan tanpa tanda.

"Sembilan puluh tiga adalah angka kami," kata Kepala Willie Sellars kepada wartawan.

Ratusan kuburan tak bertanda telah ditemukan di bekas lokasi sekolah asrama di seluruh Kanada sejak Mei, ketika Tk'emlups te Secwepemc First Nation mengumumkan telah menemukan 215 kuburan tak bertanda di bekas Kamloops Indian Residential School.

Penemuan itu memicu seruan luas untuk keadilan dan akuntabilitas bagi para korban dan penyintas dari lembaga asimilasi paksa, serta tuntutan agar pemerintah Kanada merilis semua catatan yang berkaitan dengan fasilitas tersebut.

Kanada memaksa lebih dari 150.000 anak-anak First Nations, Inuit, dan Metis untuk menghadiri sekolah asrama antara akhir 1800-an dan 1990-an. Anak-anak itu dilucuti dari bahasa dan budaya mereka, dipisahkan dari saudara kandung, dan mengalami pelecehan psikologis, fisik dan seksual. Ribuan diyakini telah meninggal saat ada di lembaga yang dijalankan oleh berbagai gereja, terutama Gereja Katolik Roma.[IT/AR]


Story Code: 976108

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/976108/iran-mengecam-kanada-dan-barat-karena-mempolitisasi-hak-asasi-manusia

Islam Times
  https://www.islamtimes.org