Pentagon Meminta Rusia untuk 'Mundur' di Ukraina

Kepala Pentagon Lloyd Austin mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (28/1) bahwa Moskow selama berbulan-bulan telah mengerahkan pasukan di sepanjang perbatasan Ukraina dengan "kecepatan yang konsisten dan stabil."

Dia menambahkan bahwa penambahan pasukan telah didukung oleh aktivitas angkatan laut Rusia di Atlantik utara dan Laut Mediterania.

"Kami tidak percaya bahwa Presiden Putin telah membuat keputusan akhir untuk menggunakan kekuatan ini melawan Ukraina," kata Austin. “Dia jelas sekarang memiliki kemampuan itu.”

Austin mengatakan AS tetap "bersama" dengan sekutu NATO-nya dan telah "menawarkan Rusia jalan keluar dari krisis dan menuju keamanan yang lebih besar."

"Tidak ada alasan bahwa situasi ini harus berubah menjadi konflik," kata Austin. “Dia [Putin] dapat memilih untuk mengurangi ketegangan, dia dapat memerintahkan pasukannya pergi. Dia bisa memilih dialog dan diplomasi.”

"Apa pun yang dia putuskan, Amerika Serikat akan mendukung sekutu dan mitra kami," klaimnya.

Amerika Serikat mengklaim bahwa Rusia telah mengerahkan ribuan tentara di perbatasan dengan Ukraina untuk menyerang negara itu. Moskow telah menolak tuduhan itu dan mengatakan pembangunan militer bersifat defensif.

Washington telah memperluas Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke negara-negara bekas Uni Soviet di Eropa Timur, termasuk Ukraina, dan negara-negara Pakta Warsawa, sejak Perang Dingin berakhir. Rusia telah berjanji akan melawan upaya Barat semacam itu dan membuat tuntutan keamanan. [IT/r]