Al Wefaq: KTT Negev adalah Serangan terhadap Kedaulatan Semua Negara Arab dan Islam

Dalam sebuah pernyataan, Al-Wefaq menegaskan bahwa KTT adalah upaya putus asa untuk menyerang stabilitas dan keamanan negara-negara di kawasan itu.

“Apa yang terjadi benar-benar bertentangan dengan aspirasi rakyat, melainkan merupakan serangan terang-terangan terhadap mereka.”

Al-Wefaq menambahkan bahwa tampaknya beberapa tidak lagi menjadi bagian dari wilayah Arab dan telah beralih ke wilayah Zionis.

Pernyataan itu menekankan bahwa kehendak rakyat Islam dan Arab jelas mengenai tujuan Palestina dan alasan-alasan lain yang adil dari rakyat yang menuntut kebebasan, keadilan, pluralisme dan demokrasi, menambahkan bahwa pemerintah-pemerintah ini telah gagal memenuhi aspirasi rakyat, sehingga mereka beralih ke opsi lain yang menggulingkan tuntutan mendasar ini.

Al-Wefaq menganggap bahwa pertemuan puncak yang bermusuhan ini adalah upaya untuk menyelesaikan apa yang gagal dilakukan entitas pendudukan dan antek-anteknya selama beberapa dekade terakhir, dengan mengonfirmasi bahwa mereka akan gagal lagi.

Al-Wefaq mendesak masyarakat internasional untuk memantau dan menindaklanjuti upaya pemerintah untuk melarikan diri dari hak-hak politik dan kemanusiaan yang mendesak, terutama Bahrain, yang secara serius terlibat dalam tirani, kediktatoran dan pelanggaran hak asasi manusia.

Al-Wefaq menambahkan bahwa KTT ini adalah upaya untuk memberikan legitimasi kepada mereka yang telah kehilangannya dan mencerminkan luasnya krisis dan konflik yang coba dipicu oleh beberapa orang di wilayah tersebut, melalui beberapa berita utama yang salah.

“Al-Wefaq memperkirakan bahwa hari-hari mendatang akan suram dan kelam sebagai akibat dari apa yang sedang direncanakan di dalam wilayah Palestina yang diduduki dan di negara-negara di kawasan itu, terutama Bahrain, dan bahwa musuh tidak akan menawarkan apa pun kepada pemerintah-pemerintah ini, tetapi hanya akan mengambil dari mereka.”

Perlu dicatat bahwa KTT Negev dihadiri oleh menteri luar negeri Israel, AS, Mesir, UEA, Bahrain, dan Maroko untuk mempertimbangkan menghadapi Iran. [IT/r]