0
Monday 11 April 2022 - 17:50
Gejolak Politik Pakistan:

Pakistan: Protes Massal Menentang Pemerintah Impor, Partai Khan Ancam Mundur secara Massal

Story Code : 988518
Pakistan: Protes Massal Menentang Pemerintah Impor, Partai Khan Ancam Mundur secara Massal
Dia digulingkan oleh parlemen negara itu dalam mosi tidak percaya yang berhasil pada hari Sabtu. Khan mengecam pemungutan suara itu sebagai operasi perubahan rezim yang didukung asing.

“Belum pernah massa seperti itu keluar secara spontan dan dalam jumlah seperti itu dalam sejarah kita, menolak pemerintah impor yang dipimpin oleh penjahat,” kata Khan di Twitter, berbagi rekaman protes.

Demonstrasi dipelopori oleh partai PTI Khan, yang menyerukan anggota dan pendukungnya untuk turun ke jalan di seluruh negeri.

Sebelumnya pada hari itu, Khan mengulangi tuduhannya terhadap AS, menyalahkan penggulingannya di Washington dan mencapnya sebagai operasi “perubahan rezim” yang bertujuan untuk membawa “ke dalam kekuasaan sekelompok penjahat yang luwes dengan jaminan.”

Mantan PM juga mengatakan negara itu memasuki periode baru "perjuangan kebebasan" dengan rakyat Pakistan melindungi "kedaulatan dan demokrasi" dari "konspirasi asing perubahan rezim."

Sebelumnya, politisi tersebut menyatakan memiliki rekaman yang diperoleh dari duta besar Pakistan di Washington yang membuktikan tuduhan tersebut. AS telah dengan tegas menolak tuduhan tersebut, menyangkal keterlibatan dalam peristiwa tersebut.

Sejak berkuasa pada 2018, Khan telah mengadopsi retorika anti-Amerika, sambil mengungkapkan keinginan untuk menyelaraskan Pakistan lebih dekat dengan China dan baru-baru ini dengan Rusia. Dia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari, hari dimana pemimpin Rusia memerintahkan pasukan ke Ukraina.

Majelis Nasional Pakistan mengeluarkan mosi tidak percaya terhadap Khan dengan 176 anggota parlemen dari 342 memilih langkah untuk mengakhiri masa jabatannya lebih awal. Partai PTI secara efektif kehilangan mayoritas parlemen pada bulan Maret, setelah tujuh anggota parlemen dari partai koalisinya membelot dan bergabung dengan barisan oposisi.

Parlemen Pakistan akan mengadakan pemungutan suara untuk memilih PM baru pada hari Senin (11/4).[IT/r]
Comment