Inggris Mempertimbangkan Peluang Ukraina Melawan Rusia

“Sangat mungkin bahwa Ukraina akan menghancurkan tentara Rusia sejauh mereka harus kembali ke pra-Februari atau mereka harus secara efektif menyerah pada dirinya sendiri,” kata Ben Wallace saat berpidato di Museum Tentara Nasional di London. pada hari Senin (9/5).

Presiden Rusia Vladimir Putin “harus berdamai dengan bagaimana dia kalah dalam jangka panjang, dan dia benar-benar kalah. Rusia tidak seperti itu,” tambahnya.

Wallace tampaknya lebih optimis tentang peristiwa di lapangan daripada beberapa pejabat di Kiev. Pada hari Minggu (8/5), penasihat Presiden Volodymyr Zelensky, Alexey Arestovich, mengakui bahwa saat ini tidak mungkin bagi Ukraina untuk membalikkan situasi di garis depan.

Dengan efek sanksi internasional terhadap Moskow yang belum terasa dan Barat membutuhkan waktu terlalu lama untuk menyetujui pengiriman senjata yang dibutuhkan oleh militer Ukraina, serangan baru Rusia di kota-kota utama, termasuk ibu kota Kiev, dapat diperkirakan, ia memperingatkan.

Wallace, yang berbicara pada 9 Mei – hari ketika Rusia merayakan kemenangan atas Nazi dalam Perang Dunia II, lebih jauh dengan mengklaim bahwa “melalui invasi ke Ukraina, Putin dan lingkaran para jenderalnya sekarang mencerminkan fasisme dan tirani 77 tahun yang lalu, mengulangi kesalahan rezim totaliter abad lalu.”

Pernyataan itu sepenuhnya bertentangan dengan gagasan yang disuarakan oleh presiden Rusia selama pidatonya di parade Hari Kemenangan di Lapangan Merah Moskow pada hari yang sama.

Putin bersikeras bahwa operasi militer Rusia di Ukraina adalah “satu-satunya keputusan yang tepat” dan “penolakan pencegahan terhadap agresi” ketika Kiev sedang mempersiapkan serangan skala besar terhadap republik Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri, yang diakui Rusia sebagai negara merdeka.[IT/r]