0
Tuesday 17 May 2022 - 22:00

Tajikistan Memulai Produksi Drone Taktis Ababil-2 Iran

Story Code : 994714
Bagheri di Tajikistan (PressTV).
Bagheri di Tajikistan (PressTV).
Dilansir Press TV, pabrik mulai beroperasi dalam upacara resmi di ibu kota Dushanbe pada hari Selasa, dengan dihadiri Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Baqheri, Menteri Pertahanan Tajik Kolonel Jenderal Sherali Mirzo, dan pejabat tinggi militer lainnya.

Bagheri mencatat bahwa Republik Islam Iran, berkat upaya kontinu para spesialis dan ilmuwan yang berkomitmen serta meningkatnya kemampuan domestik, telah mampu mencapai pertumbuhan mengesankan di semua domain militer dan pertahanan, terutama dalam produksi drone. 

Pejabat tinggi militer itu menggambarkan pembukaan pabrik produksi Ababil-2 di Tajikistan sebagai titik balik kerja sama militer antara kedua negara.

“Insya Allah, kita akan menyaksikan kerja sama dan interaksi lebih besar di semua tingkat militer dan pertahanan antara Iran dan Tajikistan di masa depan,” kata Bagheri.

Pada hari Selasa, Bagheri juga bertemu dengan Ketua Komite Negara Tajikistan untuk Keamanan Nasional Letnan Jenderal Saimumin Yatimov untuk membicarakan kerja sama bilateral tentang keamanan perbatasan, masalah regional serta perkembangan terakhir di Afghanistan.

Kedua belah pihak menekankan kelanjutan interaksi, konsultasi, dan pertemuan ahli tentang isu-isu bilateral dan regional.

Tajikistan telah bergulat dengan ancaman yang ditimbulkan oleh ribuan gerilyawan Takfiri yang tersebar di perbatasan selatannya dengan Afghanistan sejak Taliban kembali berkuasa di Kabul dan pasukan AS ditarik pada Agustus tahun lalu.

Awal tahun ini, Presiden Tajik Emomali Rahmon memanfaatkan kesempatan panggilan telekonferensi Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif untuk mengingatkan rekan-rekan pemimpin tentang bahaya yang dihadapi negaranya.

Tujuan dari diskusi antara para pemimpin tersebut adalah mempertimbangkan situasi di Kazakhstan, tetapi Rahmon berusaha menunjukkan bahwa ada sumber ketidakstabilan lain juga.

"Kami sangat prihatin bahwa militan ISIS dan khususnya kelompok afiliasi mereka, mengkonsolidasikan posisi mereka di Afghanistan," katanya.

"Menurut layanan khusus kami, ada lebih dari 40 kamp teroris dan pusat pelatihan di perbatasan [...] di provinsi timur laut Afghanistan. Mereka berjumlah lebih dari 6.000 militan," kantor berita Rusia RIA Novosti mengutip Rahmon mengatakan pada 10 Januari.[IT/AR]
Comment