0
Saturday 21 May 2022 - 08:24

Pemimpin Hizbullah: Palestina Tak lagi Menunggu Rezim Arab Datang untuk Menyelamatkan Mereka

Story Code : 995288
Pemimpin Hizbullah: Palestina Tak lagi Menunggu Rezim Arab Datang untuk Menyelamatkan Mereka
Sayyid Hasan Nasrullah menyampaikan hal itu dalam peringatan 6 tahun kemartiran Sayyid Mustafa Badr al-Deen, seorang pemimpin militer Hizbullah dan juga penasihat Nasrullah, dalam pidato pada hari Jumat.

Pemimpin Hizbullah itu mengatakan rezim Arab tidak dapat melindungi negara mereka sendiri, apalagi membela perjuangan Palestina.

Dia mengatakan Sayyid Mustafa Badr al-Deen dulu berperang melawan “arogansi global” yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan rezim Israel.
 Dan generasi Badr al-Deen tidak akan menunggu keputusan Arab, Islam, atau internasional untuk memulai perlawanan mereka.

Menurut Nasrullah, rakyat Palestina juga tidak akan lagi Liga Arab, atau PBB datang membantu mereka dalam memerangi pendudukan Israel.

Dia mengatakan Hari Nakba merupakan bencana bagi semua negara Arab di kawasan itu, menambahkan bahwa dunia Arab gagal membela Palestina meski mereka  kuat dan bersatu saat itu.

Hari Nakba, yang diperingati tanggal 15 Mei setiap tahun, menandai perampasan dan pengusiran orang-orang Palestina dari tanah leluhur mereka sebelum pembentukan rezim Israel pada tahun 1948. Selama tahun itu, 85% rakyat Palestina dipindahkan secara paksa dari tanah air mereka dan lebih dari 500 desa dihancurkan untuk mendirikan rezim Israel.

Terlepas dari rasa sakit dan penderitaan yang ditimbulkan oleh Israel pada rakyat Palestina sejak pembentukan rezim, beberapa negara Arab pada tahun 2020 mulai menormalkan hubungan dengan Tel Aviv, dalam langkah-langkah yang dianggap oleh Palestina sebagai pengkhianatan terhadap tujuan mereka.

Di tempat lain dalam sambutannya, Sayyid Nasrullah mengatakan apa yang melindungi Lebanon adalah rakyatnya dan perlawanan mereka.

“Jangan biarkan seorang pun memiliki ilusi bahwa dunia Arab dapat melindungi Lebanon,” kata Sayyid Nasrullah.

Dia mengatakan gerakan perlawanan Lebanon akan melanjutkan perjuangan tanpa henti dan tidak akan pernah menyerah.

“Perlawanan telah berkontribusi untuk melindungi keamanan domestik Lebanon, terutama dalam membongkar jaringan mata-mata Israel,” katanya.

Pemimpin Hizbullah menyatakan bahwa tantangan yang akan datang di Lebanon adalah krisis ekonomi dan sosial, serta krisis roti, obat-obatan, dan listrik, “bukan senjata Perlawanan.”

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyed Haasan Nasrallah, mengatakan Perlawanan memperoleh kemenangan besar dalam pemilihan Lebanon yang baru-baru ini diadakan.

Pada pemilihan parlemen Lebanon baru-baru ini, Nasrullah mengatakan pemilihan telah berakhir dan sekarang adalah waktu untuk kerja sama demi menyelesaikan masalah negara.[IT/AR]
Comment