Ukraina Mengecam NATO karena 'Tidak Melakukan Apa-apa' terhadap Operasi Militer Rusia

IslamTimes - Ukraina mengecam NATO karena "tidak melakukan apa-apa" dalam menghadapi operasi militer Rusia di negara bekas Soviet itu, ketika Moskow mengatakan akan membuka pelabuhan Laut Hitam Ukraina untuk keluarnya kapal asing dengan aman.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengutuk kelambanan NATO untuk membantu negaranya, sementara pada saat yang sama memuji Uni Eropa atas apa yang disebutnya keputusan “revolusioner” untuk mendukung Kiev.

“NATO sebagai aliansi, sebagai sebuah institusi, benar-benar dikesampingkan dan tidak melakukan apa-apa. Saya minta maaf untuk mengatakannya," katanya kepada Forum Ekonomi Dunia di Davos pada hari Rabu (25/5), sambil memuji UE atas "keputusan revolusioner dan inovatifnya, yang bahkan mereka sendiri tidak berharap untuk membuatnya."

Ketika Moskow memulai "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, ada perasaan luas di kalangan Ukraina bahwa NATO yang dipimpin AS, bukan Uni Eropa, yang akan bergegas membantu negara mereka.

“Pada awal perang, ada sentimen publik bahwa NATO adalah kekuatan yang kuat dan UE hanya mampu mengungkapkan berbagai tingkat kekhawatiran yang berbeda,” kata Kuleba lebih lanjut, menekankan, “Tetapi perang selalu merupakan ujian untuk melepaskan topeng.”

Diplomat top Ukraina, bagaimanapun, memenuhi syarat komentarnya, mengatakan beberapa "sekutu NATO membantu kami."

Ukraina telah lama mengeluh tentang kurangnya kejelasan dari NATO tentang bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS. Moskow sangat menentang keanggotaan semacam itu.

Rusia telah mengisyaratkan kesediaan untuk mengakhiri operasi jika Ukraina menerima “tuntutan keamanan” Moskow, yang mencakup penolakan Kiev untuk bergabung dengan NATO.

Blok Eropa telah memberlakukan rentetan sanksi terhadap Rusia sejak awal operasi. Dia bahkan berharap untuk mencapai kesepakatan tentang embargo minyak di Moskow.[IT/r]