India: Kunjungan Aktivis 'Tidak Tahu Malu' Gant , Membenci Hubungan Militer yang Tumbuh dengan 'Israel'

Benny Gantz tiba di New Delhi pada hari Kamis (2/6) setelah kunjungan yang dijadwalkan pada akhir Maret ditunda karena “alasan yang tidak dapat dihindari.”

Gantz dan timpalannya dari India Rajnath Singh menandatangani pakta militer pada hari Kamis dan mengadakan diskusi tentang perluasan kerja sama bilateral untuk menandai 30 tahun hubungan di antara mereka.

Mereka menyatakan keinginan untuk lebih mengembangkan kerja sama militer dengan cara yang memanfaatkan “kemajuan teknologi dan pengalaman operasional” Tel Aviv, bersama dengan “kemampuan pengembangan dan produksi yang luar biasa”, kata pernyataan bersama itu.

Gantz didampingi oleh delegasi ahli militer serta perwakilan dari industri senjata Zionis, menurut laporan media.

Khawatir dengan kerjasama militer yang berkembang antara kedua belah pihak, para aktivis di India telah memperingatkan bahwa hal itu akan memiliki konsekuensi yang parah bagi warga Palestina serta minoritas India.

Mereka menggambarkan kunjungan itu sebagai "tidak tahu malu" dan memperingatkan bahwa semakin kuatnya kompleks industri militer antara kedua belah pihak tidak dapat diabaikan.

Sebuah laporan di Middle East Eye mengutip aktivis Amrit Wilson yang mengatakan bahwa kunjungan Gantz ke India “tidak diragukan lagi akan mengarah pada pembelian senjata lebih lanjut yang 'dicoba dan diuji' pada orang Palestina” dan “untuk lebih memiliterisasi negara bagian India yang membunuh Muslim Kashmir dan Dalit, Kristen dan Muslim di India.”

Wilson, yang bekerja dengan South Asia Solidarity Group, mengatakan kunjungan itu sangat memberatkan mengingat belum ada penyelesaian terhadap pengungkapan spyware Pegasus yang mengatakan pemerintah Narendra Modi di New Delhi menggunakan perangkat lunak dari perusahaan 'Israel' NSO untuk meretas telepon. sekitar 300 orang India, termasuk pemimpin oposisi serta aktivis dan jurnalis.[IT/r]