0
Saturday 27 April 2024 - 23:13
Gejolak AS dan Palestina:

Media: Soros Mendanai Protes Pro-Palestina di AS 

Story Code : 1131565
Activists and students protest at George Washington University
Activists and students protest at George Washington University
Beberapa kelompok mahasiswa yang mengorganisir “kamp” protes di universitas-universitas besar Amerika telah menerima uang dari aktivis miliarder George Soros, New York Post melaporkan pada hari Jumat (26/4).

Protes yang dimulai awal bulan ini di Universitas Columbia di New York City telah menyebar ke 40 universitas dan perguruan tinggi di Amerika dan Kanada, termasuk Harvard, Yale dan UC Berkeley. Protes di Kolombia diselenggarakan oleh Students for Justice in Palestine (SJP), Jewish Voice for Peace (JVP) dan Within Our Lifetime.

Ketiganya telah menerima dana dari Open Society Foundations milik Soros melalui jaringan organisasi nirlaba, klaim Post, mengutip penelitiannya sendiri. Donor besar lainnya untuk kelompok mahasiswa diidentifikasi sebagai Rockefeller Brothers Fund dan mantan bankir Wall Street Felice Gelman.

Tak satu pun dari kelompok tersebut menanggapi permintaan komentar dari Post.

Outlet tersebut juga menyebutkan tiga “rekan” dari Kampanye AS untuk Hak-Hak Palestina (USCPR) yang didanai Soros, dan membayar beberapa ribu dolar untuk mengatur kampanye di kampus. Dua dari mereka adalah mantan pekerja magang di Kongres Demokrat.

Para aktivis menuntut agar universitas “mendivestasi” perusahaan seperti Amazon, Google dan Microsoft, serta Lockheed Martin, yang memiliki kontrak dengan pemerintah Zionis Israel. Mereka juga ingin pemerintah AS berhenti memberikan uang lagi kepada Zionis Israel, dengan alasan “genosida” terhadap warga Palestina di Gaza.

Pemimpin kelompok Liga Anti-Pencemaran Nama Baik yang pro-Zionis Israel, Jonathan Greenblatt, menyalahkan protes tersebut pada “proksi kampus” Iran dalam sebuah wawancara dengan MSNBC minggu ini.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim bahwa “massa anti-Semit telah mengambil alih universitas-universitas terkemuka” di AS dan menyerukan “pemusnahan Zionis Israel.” Dia membandingkan para pengunjuk rasa dengan Nazi Jerman pada tahun 1930an dan mengatakan tindakan mereka harus “dikutuk dan dikutuk dengan tegas.”

Zionis Israel mengirim pasukan ke Gaza setelah serangkaian serangan mematikan oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Zionis Israel. Netanyahu telah berjanji untuk sepenuhnya menghancurkan kelompok Palestina yang berbasis di Gaza. Sejauh ini, lebih dari 34.000 warga Palestina telah tewas dalam operasi militer Zionis Israel dan 80.000 lainnya terluka. Banyak infrastruktur Gaza juga telah hancur.[IT/r]
Comment