0
Sunday 10 June 2018 - 05:18
Indonesia - Zionis Israel:

PBNU: Yahya Staquf ke Israel untuk Beri Dukungan ke Palestina

Story Code : 730656
KH Yahya Cholil Staquf - Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU.jpeg
KH Yahya Cholil Staquf - Katib Aam (Sekjen) Suriyah PBNU.jpeg
"Saya yakin kehadiran Gus Yahya tersebut untuk memberi dukungan dan menegaskan kepada dunia, khususnya Israel, bahwa Palestina adalah negara merdeka. Bukan sebaliknya," kata Robikin lewat keterangan tertulis, Sabtu (9/6/2018).

Dia mengatakan setiap insan mencintai perdamaian serta mendambakan penyelesaian menyeluruh dan tuntas atas konflik Israel-Palestina. Menurutnya, perlu banyak gagasan yang dijalankan guna membantu penyelesaian konflik panjang kedua negara tersebut.

"Konflik Israel-Palestina tidak disebabkan oleh faktor tunggal. Diperlukan semacam gagasan out of the box yang memberi harapan perdamaian bagi seluruh pihak secara adil. Boleh jadi Gus Yahya Staquf memenuhi undangan dimaksud untuk menawarkan gagasan yang memberi harapan bagi terwujudkan perdamaian di Palestina dan dunia pada umumnya," ungkapnya.

Yahya diundang The Israel Council on Foreign Relations untuk menjadi pembicara di The David Amar Worldwide North Africa Jewish Heritage Center, Yerusalem, pada 13 Juni mendatang. Materi yang akan dibawakan adalah Shitfing the Geopolitical Calculus: From Conflict to Cooperation.

Robikin mengatakan undangan Yahya akan datang ke Israel atas nama pribadi. Dia mengatakan antara NU dan Israel tak ada kerja sama.

"Tidak ada kerja sama NU dengan Israel. Sekali lagi ditegaskan, tidak ada jalinan kerja sama program maupun kelembagaan antara NU dengan Israel," tuturnya.

Hal senada dikatakan Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini yang membenarkan adanya undangan untuk Yahya tersebut. Helmy menjelaskan kehadiran Yahya dalam acara tersebut untuk menyampaikan posisi Palestina sebagai negara yang merdeka. Selain itu, Yahya akan mengatakan kepada Israel tentang persoalan konflik dengan Palestina.

"Di sana memang beliau berjuang menegaskan posisi Palestina sebagai negara berdaulat. Jadi justru ingin mengatakan kepada Israel bahwa Palestina harus dilihat bukan semata-mata masalah agama, tapi masalah kemanusiaan. Masalah hak berdaulat atas suatu negara. Itu diplomasi yang disampaikan oleh Gus Yahya," ujar Helmy kepada detikcom, Sabtu (9/6). [IT/r/Detik]
Comment