0
Wednesday 13 June 2018 - 01:33

Rouhani: Iran Akan Keluar Dari Kesepakatan Nuklir JCPOA Jika Tidak Mendapat Manfaat

Story Code : 731328
Rouhani: Iran Akan Keluar Dari Kesepakatan Nuklir JCPOA Jika Tidak Mendapat Manfaat

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Republik Islam akan mundur dari perjanjian nuklir multilateral yang ditandatangani oleh Teheran dengan negara-negara besar dunia pada 2015 jika tidak mendapat manfaat dari kesepakatan tersebut setelah penarikan diri AS.

Rouhani membuat pernyataan itu dalam panggilan telepon pada Selasa (12/6/18) dengan timpalannya dari Perancis, Emmanuel Macron, sebulan setelah langkah sepihak AS untuk menarik diri dari perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

"Jika Iran tidak dapat manfaat dari perjanjian, maka praktis tidak mungkin untuk tetap di dalamnya," kata Rouhani.

Presiden Iran memuji pernyataan negara-negara Eropa, termasuk Prancis, untuk menyelamatkan JCPOA. Namun, ia menekankan bahwa deklarasi tersebut harus disertai dengan langkah-langkah praktis dan nyata dan solusi untuk membantu Iran memperoleh manfaat dari perjanjian tersebut.

"Kita seharusnya tidak membiarkan bahwa pencapaian diplomatik yang sangat besar ini dihancurkan oleh tindakan sepihak yang lain yang merupakan pelanggaran," ungkapnya.

Rouhani menyatakan harapan bahwa upaya oleh lima penandatangan tersisa JCPOA dan Iran serta Uni Eropa akan berhasil dan membuahkan hasil.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 8 Mei bahwa Washington sedang berjalan menjauh dari perjanjian nuklir, yang dicapai antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan Cina - plus Jerman.

Trump juga mengatakan dia akan mengembalikan sanksi nuklir AS terhadap Iran dan memberlakukan "tingkat tertinggi" larangan ekonomi terhadap Republik Islam.

Di bawah JCPOA, Iran melakukan pembatasan program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi terkait nuklir yang diberlakukan terhadap Teheran.

Sejak presiden AS menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir, negara-negara Eropa telah berebut untuk memastikan bahwa Iran mendapat cukup manfaat ekonomi untuk membujuknya agar tetap dalam kesepakatan. Pihak-pihak yang tersisa telah bersumpah untuk tetap dalam perjanjian itu.

Di tempat lain dalam sambutannya, Presiden Iran mengatakan Republik Islam menyambut kelanjutan konsultasi dengan Perancis tentang cara-cara untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Suriah.

Meskipun kehadiran tidak sah pasukan beberapa negara asing, penasehat militer Iran berada di negara yang dilanda perang berdasarkan permintaan resmi pemerintah Suriah dengan tujuan memerangi terorisme, Rouhani menambahkan.(IT/TGM)
Comment