0
Saturday 16 June 2018 - 21:34
AS - Turki:

Komandan: Pembelian Sistem S-400 Rusia oleh Ankara sebagai Tanggapan atas Ancaman AS

Story Code : 731892
Russian-made S-400 anti-aircraft missile systems in the Black Sea peninsula of Crimea, Russia.
Russian-made S-400 anti-aircraft missile systems in the Black Sea peninsula of Crimea, Russia.
Pensiunan Angkatan Udara Turki Letnan Jenderal Erdogan Karakus mengatakan kepada kantor berita Sputnik Rusia bahwa meningkatnya perluasan hubungan militer Rusia-Turki akan mempengaruhi keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah, dan mungkin dapat mencegah krisis lebih lanjut di wilayah tersebut.

    “Di tengah ketidakpastian tentang pengiriman jet F-35 buatan AS ke Turki, Ankara mencari alternatif untuk kerja sama militer. Pilihan utamanya adalah untuk lebih memperkuat hubungan militer kita dengan Rusia. Pada saat yang sama, Turki bekerja mengembangkan jet sendiri, tetapi kami menghadapi oposisi Inggris untuk masalah ini,” kata Karakus.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa kerjasama senjata antara Turki dan Rusia adalah untuk kepentingan kedua negara.

Komandan Turki yang sudah pensiun menunjukkan bahwa perundingan Ankara-Moskow atas sistem S-400 akan menciptakan atmosfer yang tepat untuk produksi bersama sistem rudal Prometheus S-500.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan baru-baru ini mengatakan Ankara akan menggunakan sistem rudal anti-pesawat S-400 canggih, yang rencananya akan diakuisisi berdasarkan kesepakatan akhir tahun lalu, jika perlu.

 “Kami tidak akan membeli S-400 dan menempatkannya di gudang. Kami akan menggunakannya jika perlu. Ini adalah sistem pertahanan. Apa yang akan kita lakukan dengan mereka jika tidak menggunakan sistem pertahanan ini? Apakah kita akan bergantung pada Amerika Serikat lagi? Kami telah menuntut mereka selama bertahun-tahun, tetapi jawaban yang diberikan kepada kami adalah: Kongres [AS] tidak memungkinkan. Kami lelah dengan ini,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan langsung oleh jaringan berita televisi swasta TGRT Haber pada 12 Juni.

Pada tanggal 8 Juni, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan bahwa negaranya memiliki hak yang tidak dapat dicabut untuk melindungi keamanannya sendiri dan upaya untuk mendapatkan sistem rudal S-400 tidak akan terhindarkan.[IT/r]

 
Comment