0
Monday 2 July 2018 - 14:44

Koran Pan-Arab Milik Pangeran Saudi, al-Hayat Tutup Kantor di Lebanon

Story Code : 735121
Logo al-Hayat
Logo al-Hayat
Koran pan-Arab bergengsi al-Hayat menutup kantornya di tempat kelahirannya di Lebanon pada Sabtu, 30/06/18, karena koran milik kerajaan pangeran Saudi itu terus mengurangi operasinya.

Surat kabar itu secara resmi menutup kantor bironya di ibukota Lebanon setelah tujuh dekade beroperasi pasca didirikannya di sana, demikian sumber koran tersebut mengutip alasan keuangan membuat mereka menutup kantor.

"Penutupan ini adalah bagian dari keputusan untuk menutup semua biro asing, karena alasan keuangan dan memindahkan kantor pusat ke Dubai," kata sumber itu.

Sebelumnya, pada bulan Januari, surat kabar itu menutup kantor pusatnya di London sebelum memindahkannya ke Teluk Emirat.

Media cetak itu awal bulan ini berhenti di Beirut dan meninggalkan edisi internasionalnya, dan hanya menyediakan via layanan online sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Namun, versi cetak di Teluk hanya untuk pembaca di wilayah itu, kata mereka.

Biro Beirut mempekerjakan sekitar 100 orang, sekitar setengah dari mereka adalah wartawan yang rutin menulis untuk edisi internasional dan berbagai majalah.

Tidak jelas apa yang akan terjadi dengan nasib para karyawan ini.

Wartawan Lebanon Kamel Mroueh mendirikan koran itu pada tahun 1946 sebelum dia tewas dibunuh dua dekade kemudian.

Surat kabar itu pernah menutup pintunya di Lebanon untuk pertama kalinya pada tahun 1976, setahun setelah perang saudara 15 tahun di Lebanon pecah.

Dibuka kembali di London pada 1988, dan dua tahun kemudian dibeli oleh Pangeran Arab Saudi, Khaled bin Sultan.

Secara tradisional liberal, koran al-Hayat secara berkala menerbitkan ulasan opini dari beberapa intelektual terbesar dunia Arab.

Pers di Libanon selama ini mengalami krisis selama beberapa tahun, dan tengah berjuang untuk beradaptasi dengan era digital dan menghadapi kesulitan ekonomi.

Pada akhir 2016, surat kabar Lebanon as-Safir juga ditutup usai beroperasi selama 42 tahun setelah menerbitkan edisi pertamanya. Para pendiri as-Safir mengatakan mereka kehabisan dana. [IT/Onh/Ass]



 
Comment