Warga Palestina Menghancurkan Rumah-rumah di Yerusalem Timur al-Quds untuk Mencegah Para Pemukim Pindah

Penduduk setempat mengatakan kedua keluarga itu menyaksikan ketika buldoser menghancurkan empat rumah mereka di lingkungan Beit Hanina pada hari Kamis (19/7) sementara teman-teman dan tetangga mengawasi di lereng bukit saat debu naik ke udara.

Para saksi mengatakan bahwa dua bolduser menghantam langit-langit, dinding dan lantai dari dua bangunan selama dua jam di daerah tersebut.

Jihad Shawamreh, 50, seorang sopir taksi, mengatakan bahwa dia membangun rumah enam kamarnya pada tahun 2000 dan bahwa mantan istrinya, Fawzia, enam anak mereka dan kerabat lainnya tinggal di sana hingga Kamis (19/7).

Keluarga-keluarga itu berpendapat bahwa mereka telah membeli petak-petak tersebut dengan itikad baik dan percaya bahwa mereka adalah pemilik yang sah.

    "Saya membangun (rumah saya) dengan tangan saya sendiri. Di sanalah saya membesarkan anak-anak saya. Di sinilah mereka tumbuh," kata Shawamreh, menambahkan, "Kami menghancurnkan rumah-rumah karena takut melihat pemukim pindah dan harus lihat mereka di dalam rumah ini."

Shawamreh mengatakan pembongkarannya menelan biaya $ 8.200 dan bahwa ia telah menolak tawaran uang dari para pemukim Zionis Israel untuk meninggalkan gedung-gedung itu.

Tetangga Shawamreh, Zeinat Abu Rumeileh, 62, menangis ketika dia duduk di samping rumah lain yang dibongkar di sebuah tenda yang katanya telah disediakan oleh Otoritas Palestina.

"Aku tidak bisa menontonnya," katanya, sambil menangis, menambahkan, "Aku takut, tentu saja, tapi kami tidak berpikir ini akan terjadi atau bahkan terjadi begitu cepat."[IT/r]