Kuba Bantah Kirim Militer ke Venezuela

Kuba membantah memiliki pasukan keamanan di Venezuela dan menuduh pernyataan itu adalah bagian dari kampanye kebohongan yang dirancang untuk membuka jalan bagi intervensi militer di negara Amerika Selatan itu.

Presiden AS Donald Trump dan anggota administrasi menuduh pasukan keamanan dan militer Kuba mengendalikan Venezuela dan pasukan juga ada di sana.

"Pemerintah kami dengan tegas dan penuh semangat menolak fitnah ini," kata Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez pada konferensi pers di Havana. Dikatakannya, sekitar 20.000 warga Kuba di Venezuela adalah warga sipil, sebagian besar profesional kesehatan, menurut laporan Reuters pada Selasa, 19/02/19.

Rodriguez meminta pemerintah AS untuk menunjukkan bukti.

"Ada kampanye politik dan komunikasi besar yang sedang berlangsung yang biasanya merupakan awal dari tindakan yang lebih besar oleh pemerintah ini (AS)," kata Rodriguez.

Kuba dikenal sebagai pendukung utama pemerintah Venezuela sejak Revolusi Bolivarian yang dimulai di bawah mantan pemimpin Hugo Chavez pada tahun 1998.

Pemerintahan Trump berusaha menekan Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur dan menyerahkan kekuasaan kepada Juan Guaido, kepala Majelis Nasional Venezuela.

Guaido mengajukan ketentuan konstitusional untuk menjadi presiden sebulan lalu, dengan alasan bahwa pemilihan kembali Maduro tahun lalu adalah bohong.

Amerika Serikat segera mengakui Guaido sebagai presiden sementara. Maduro mempertahankan dukungan Rusia dan Cina dan mengendalikan lembaga-lembaga negara Venezuela, termasuk dinas keamanan. [IT]