2
Thursday 17 October 2019 - 02:59

Imran Khan Mengaku Diminta Trump untuk Mediator Perudingan AS-Iran

Story Code : 822518
Perdana Mentri Pakistan, Imran Khan
Perdana Mentri Pakistan, Imran Khan
"Anda harus mencoba dan pergi diantara Iran dan Amerika Serikat," kata Khan mengutip pernyataan Trump, dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Selasa malam, 15/10/19.

Dia juga menyatakan optimisme tentang kemungkinan ikatan perbaikan Iran-AS.

Perdana menteri Pakistan lebih lanjyt mengatakan, selama kunjungannya ke Iran, ia juga berbicara kepada Presiden Iran Hassan Rouhani mengenai tawaran AS itu.

Namun situasinya terus berkembang dan dia tidak akan menjelaskan lebih lanjut.

"Mari kita lihat, itu ada di mana saja. Saya tidak terlalu detail, sampai ada tanggapan dari kedua belah pihak," jelas Khan.

Mengomentari Presiden Trump, Khan mengatakan, orang-orang sering mengkritiknya tetapi "Saya pikir, apa yang saya sukai dalam dirinya adalah, dia tidak percaya pada perang."

Trump membatalkan perjanjian nuklir yang didukung PBB dengan Iran lebih dari setahun yang lalu. Sejak itu, ia memberikan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran sementara pada saat yang sama meminta pembicaraan dengan negara tersebut.

Tehran menegaskan, satu-satunya jalan menuju negosiasi antara Tehran dan Washington adalah, Amerika Serikat mencabut semua sanksi yang telah dijatuhkan secara ilegal dan sepihak terhadap Iran.

Pemimpin Revolusi Islam Ayatullah Ali Khamenei bulan lalu menegaskan, tidak akan ada perundingan antara Iran dan Amerika Serikat di tingkat mana pun atau di mana pun.

"Semua pejabat Republik Islam Iran dengan suara bulat sepakat bahwa tidak akan ada negosiasi dengan Amerika di tingkat mana pun baik di New York atau di tempat lain," tegas Pemimpin.

Namun, Ayatullah Khamenei mengatakan jika AS “bertobat” dan kembali ke kesepakatan nuklir yang telah dilanggar, AS dapat berpartisipasi dalam negosiasi dengan Iran bersama dengan pihak lain dalam perjanjian nuklir.

Imran Khan mengunjungi Iran pada Ahad lalu ditemani oleh delegasi politik senior.

Khan mengatakan kunjungannya bertujuan untuk "memfasilitasi" kemungkinan dialog antara Iran dan Arab Saudi yang hubungannya terputus dan terjebak dalam semacam konflik atas serangkaian masalah, terutama perang Saudi di Yaman dan dukungan Riyadh terhadap langkah-langkah anti-Iran Trump.

"Iran menyambut niat baik dan upaya-upaya perdana menteri Pakistan untuk menyelesaikan ketegangan di kawasan dan memulihkan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Rouhani saat konferensi pers bersama dengan Khan.

Rouhani juga mengatakan Iran telah memberi tahu Pakistan tentang posisi Tehran dalam kesepakatan nuklir 2015 dan menguraikan cara-cara Amerika Serikat dapat kembali ke kesepakatan dan mencabut sanksi.

Setelah perjalanannya ke Iran, Khan melakukan kunjungan resmi ke Riyadh sebagai bagian dari upaya mediasinya antara Tehran dan Riyadh. [IT/Onh]


 
Comment