0
Monday 14 December 2020 - 01:50

Niat AS Dalam Proses Perdamaian Afghanistan Tidak Bisa Diandalkan

Story Code : 903528
Niat AS Dalam Proses Perdamaian Afghanistan Tidak Bisa Diandalkan

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan bahwa niat AS dalam proses perdamaian Afghanistan tidak dapat diandalkan.

"Sejarah telah menunjukkan bahwa tindakan Amerika selama ini di dunia penuh dengan banyak kesalahan dan niat jahat. Artinya hanya sedikit tempat yang dapat disebutkan di mana intervensi AS telah dilakukan untuk kebaikan negara-negara tersebut," kata Araghchi dalam sebuah wawancara dengan IRNA.

Merujuk pada permintaan Taliban dan AS untuk membebaskan 7.000 tahanan lainnya dari kelompok ini, ia menambahkan, "Masalah-masalah ini terkait dengan pemerintah Afghanistan. Republik Islam Iran tidak bermaksud untuk ikut campur dalam rincian perjanjian tersebut. sedang dibuat atau bagaimana penerapannya, tetapi secara umum mendukung proses perdamaian yang dipimpin oleh rakyat Afghanistan dan Pemerintah Afghanistan. "

"Sementara itu, kami meragukan niat AS untuk proses perdamaian Afghanistan, dan kami juga meragukan tindakan mereka, dan kami memberi tahu teman-teman Afghanistan kami tentang masalah itu," kata Araghchi.

"Setiap negara yang dapat berkontribusi pada proses perdamaian Afghanistan harus disambut, tetapi ada skeptisisme tentang niat baik Amerika Serikat, dan teman-teman kita di Afghanistan perlu berhati-hati tentang kebijakan di balik layar Amerika Serikat ini dan mengambil keputusan yang diperlukan, "dia menyoroti.

"Iran hanya dapat merekomendasikan agar proses ini bergerak ke arah yang benar dan tidak mengganggu detailnya," katanya.

Berbicara tentang alasan penghentian Pembicaraan Damai selama sekitar 20 hari, Araghchi berkata, "Hal pertama yang terlintas di benak saya adalah bahwa mereka menutup program untuk liburan Natal. Sebaliknya, Taliban adalah kenyataan di Politik Afghanistan, dan kita tidak dapat mengabaikannya, dan mengabaikannya berarti melanjutkan perang dan pertumpahan darah. "

"Sebuah solusi harus ditemukan sehingga pihak Afghanistan dapat berbicara dengan Taliban dan mencapai keputusan dan semua pihak dapat merasa menang dan hasil dari keputusan ini adalah perdamaian," tambah Wakil Menlu.

"Mengenai lokasi pembicaraan damai, harus dikatakan bahwa dalam kasus terbaik, pembicaraan harus dilakukan di Afghanistan, dan semua orang setuju tentang ini," kata Araghchi.

Araghchi yang melakukan perjalanan ke Kabul pada hari Sabtu bertemu dan mengadakan pembicaraan dengan mitranya dari Afghanistan Mirwais Nab, Penasihat Keamanan Nasional Hamdullah Mohib dan Dewan Tinggi Afghanistan untuk Rekonsiliasi Nasional Abdullah Abdullah, dan mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai tentang masalah terbaru Afghanistan.

Dalam pertemuan tersebut kedua belah pihak membahas masalah bilateral, keamanan, dan proses perdamaian di Afghanistan.(IT/TGM)
Comment