0
6
Komentar
Thursday 27 November 2014 - 14:56

KH. Agus Sunyoto: Wahabi Bagian dari Grand Design Dunia

Story Code : 421648
Bapak Agus Sunyoto
Bapak Agus Sunyoto
Siapa tak kenal KH. Ng. Agus Sunyoto? Beliau merupakan sejarahwan yang mendobrak penulisan sejarah Islam dan Nusantara yang selama ini mengikuti catatan sumber Barat. Romo Guru nama tak asing bagi murid-murid beliau, sebab nama itu adalah panggilan akrab KH. Ng. Agus Sunyoto oleh para santrinya.

Agus Sunyoto dengan berani merekonstruksi ulang sejarah para wali dan Islam di Nusantara dengan menuliskan buku Atlas Wali Songo. Sebuah buku tebal untuk melawan pemikiran Wahabi ditulisnya, buku yang menggambarkan citra Islam Nusantara yang khas sufi. Islam yang bercirikan inklusifitas, kesantunan, empati, toleransi, pluralitas, nilai etis, estetis, dan gerak dinamis yang ditandai semangat menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamiin bagi semua orang.

Disela-sela kesibukannya sebagai pembicara sebuah Kajian Budaya di Pati, Jawa Tengah, Ahad, 15 November 2014, Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times berkesempatan mewawancarai Ulama sekaligus sejarawan kelahiran Surabaya ini. Membahas berbagai upaya musuh menghilangkan identitas muslim Nusantara, upaya globalisasi dan juga gerakan Wahabi sebagai bagian tak terpisahkan dari grand design dunia.

Berikut ini adalah petikan wawancara Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times dengan Bapak Agus Sunyoto:

Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times (IT); Apakah Islam di Indonesia mengalami kehilangan identitas dirinya?

Agus Sunyoto (AS); Ya, di mana-mana bukan hanya Indonesia. semua orang ditarik ke dunia globalisasi, semua dihilangkan identitasnya. sebuah grand design tatanan dunia baru.

IT; Sejak kapan itu terjadi?
AS; Sejak dahulu, dan klimaknya terjadi akhir-akhir ini. Dua tahun lalu, Depdagri mulai menghilangkan gelar (raden, Dr dll), kemudian menghilangkan identitas etnis, budaya dan sekarang identitas agama.

IT; Apa kira-kira tujuan dari grand design itu?
AS; Tujuannnya menghilangkan semua identitas, kecuali satu, menjadikan manusia hanya sebagai konsumen. Dunia dijadikan pasar, maka produk baru terus bermunculan dan kita pun dibodohi terus dengan produk-produk baru.

IT; Menurut Bapak, sejak kapan dimulai dan apa rencana menghilangkan identitas umat itu?

AS; Dari pemikiran dan keyakinan. Tadi pagi saya lihat sebuah tayangan TV swasta dalam kajian budaya, pembicaranya Arifin Nugroho orang Wahabi. Dia bilang, kita jangan memecahkan masalah itu dengan akal dan mengikuti perasaan. Segala sesatu yang mengandung kebenaran itu hanya dalil (al Quran dan Hadits). Dia memaksakan kebenaran yang diyakininya, padahal dalil itu objek dan akallah yang mengolah objek itu. Bukankah al quran dan hadits juga banyak menyinggung pentingnya menggunakan akal?

IT; Apakah menurut Bapak, aliran wahabi termasuk dari grand design itu?

AS; Ya. Dengan kebodohannya meyakinkan orang seakan-akan dia benar dan memaksakan kebenaran yang dia yakini. Dalam acara Jaya Suprana di TVRI, Duta Besar Somalia mengatakan ketika di negaranya ada kerusuhan-kerusuhan akibat ulah kelompok Wahabi (al Qoida, red), pemerintah mengusulkan untuk membeli persenjataan guna melawan kelompok Wahabi ini. Biaya untuk membeli senjata dengan menjual kilang minyak yang dimiliki Somalia.

Namun setelah kilang minyak terjual, persenjataan didapat, kelompok Wahabi pun hilang dengan sendirinya tanpa harus diperangi. Ternyata kasus serupa pun muncul di Libya dan Tunisia, ujung-ujungnya minyak Negara tersebut yang diincar. Bagi negara yang tidak memiliki suber minyak, maka yang diincar aset-aset dan Sumber Daya Alam negri tersebut.

IT; Menurut Bapak, apakah Indonesia akan seperti itu?
AS; Sudah lama, rekanan bisnis lama kalau negara kita.

IT; Kira-kira usaha apalagi dari upaya globalisasi itu?
AS; Semua, apapun yang sekiranya menguntungkan secara materi akan mereka lakukan. Ekspedisi pelayaran laut dunia hanya mempercayai Amerika dalam mengamankan kapal-kapal mereka. Bagi perompak Somalia, hanya kapal-kapal Amerika yang tidak mereka rampok. Perompak Somalia bagian dari mereka, menjadi bisnis ketidakamanan dunia merupakan bagian dari globalisas mereka.

IT; Bagaimana dengan peran pendidikan kita?
AS; Dalam sekolah-sekolah tertentu dan perguruan tinggi dunia disyaratkan adanya tes standar bahasa Inggris TOEFL (Test of English as a Foreign Language). Jika kita baca bukunya Thomas Halifan seratus tahun Amerika kedepan, program TOEFL merupakan proyek dunia. Karena nantinya, ketika disyaratkan lulus tes wajib TOEFL, maka wajib ada Native Speaker orang Amerika. Artinya akan disebar pengajar-pengajar Amerika masuk ke seluruh dunia.

IT; Menurut Bapak, adakah tokoh-tokoh Indonesia yang memahami hal ini dan berjuang melawan?
AS; Jarang, bahkan tidak ada. Proyek mereka ini dananya besar.

IT; Apa kira-kira strategi dan cara menangkal semua itu?
AS; Dengan pendidikan, terutama sejak dini. Kita harus tanamkan ke anak-anak kita cinta pada kampung dan lingkungan di mana mereka berada. Kita harus mengenalkan sejarah-sejarah lokal, ulama-ulama dan pahlawan-pahlawan lokal.

IT; Bagaimana dengan sistem pendidikan sekarang?
AS; Makanya kita harus merekonstruksi dulu dunia pendidikan kita. Misalnya dalam arkeologi Islam, kita harus merubah definisi yang selama ini dipakai. Arkeologi menurut definisi konvensional artinya studi sistematis mengenai benda-benda kuno sebagai alat untuk merekonstruksi sejarah masa lampau. Artinya berkenaan dengan benda-benda kuno yang ditemukan dan jika bendanya hilang atau tidak ditemukan, maka tidak diakui sebagai sejarah. Maka jika sejarah Islam masih menggunkan definisi konvensional seperti itu, sejarah Islam tidak valid.

Contohnya, tempat lahir dan rumah nabi kita Muhammad Saw. suda tidak ada, tempat peninggalan dan bukti sejarah beliau sudah hilang, baik di Mekah maupun di Madiah. Maka lama kelamaan nabi Muhammad Saw. tidak diakui sebagai nabi, karena tidak sesuai dengan definisi yang ditentukan oleh keilmuan barat modern.

Maka definisi Arkeologi Islam harus dirubah, yaitu studi sistematis tentang benda-benda kuno, ritual-ritual kuno, pandangan-pandangan kuno, bahasa-bahasa kuno, yang bisa digunakan untuk merekonstruksi sejarah masa lampau. Maka selain artefak, harus ada ideofak (ide-ide warisan masa lampau), ritualifak dan linguafak.

Sholat adalah ritualifak warisan 1400 tahun yang lalu dilaksanakan lima kali sehari yang diwariskan dari ayah ke anak dan tidak pernah mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang. Nama Muhammad (Linguafak) sudah ada sejak 1400 tahun yang lalu, buktinya bahwa nama ini disebut lima kali ketika orang adzan, ketika iqomat, ketika sholat dan membuka maupun menutup doa (dengan sholawat). Belum lagi sholawat yang berbagai macam jenisnya itu, juga nama Muhammad berulang kali disebut disebut.

Pandangan ini saya sampaikan ke arkeolog dan para sejarahwan, dan mereka mengakui bahwa kita harus melakukan terobosan dan wacana-wacan baru terkait sejarah kita. (IT/sa)
Comment


wahyudi
Indonesia
Benar nian apa yang beliau sampaikan, dan terasa sudah akibatnya. bagaimana dengan anak cucu kita kelak? Waspadalah...
fuad
Indonesia
yg perlu kita sadari adl bhw islam datang terakhir _setelah agama samawi lainnya. artinya budaya dan pemikiran pra islam sudah ada dan berkembang, dtngnya islam meluruskan pandangan dan falsafah pemikiran yg menyimpang sesuai fitrah penciptaannya. dan akal yg dikaruniakan Allah saw pd manusia sbg alatnya.
ukazt
Indonesia
Sukron,,,,matur nuwun kiyai,,,pikiran saya jadi plong bnget,,,,,,
Budi
Indonesia
Kyai Agus dan tokoh2 lain yg sudah berjuang dan insya Alah akan terus berjuang demi kemaslahatan, kebangkitan Islam yg toleran, moderat tanpa campur tangan dogma2 cipaan asing hrs kita dukung terus, caranya antara lain dgn mengenalkan ank2 kita pd tradisi, kesantunan, tawadhu ulama2 lampau, meneladani Rasullulah &bpara sahabat. Jangan dianggap enteng, krn RI saat ini sdh dikepung faham2 wahaby & afiliasinya.
Indonesia
Alhamdulillah pemikiran beliau perlu disebarkan.
muh khabib
Indonesia
romo kyai a s memang sangat betul.saya masih ingat apa pesan kata para bapak kyai sepuh ojokesusu kepencut baran sing anyar. cekelano waton sin kencen. akhirnya skrarang terunkap.pandangan2 pemuda sekaran pada kuran teliti memaknai apa itu al quran.