0
Monday 12 February 2024 - 00:25
Jerman - Zionis Israel:

Jerman Memperingatkan Israel terhadap ‘Bencana yang Akan Terjadi’

Story Code : 1115566
Refugees in Rafah, Gaza
Refugees in Rafah, Gaza
Menyerang Rafah hanya akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil, Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock yakin

Permohonan menteri tersebut muncul ketika Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) melakukan serangan terhadap Rafah, sebuah kota dekat perbatasan Mesir di mana banyak warga Palestina melarikan diri sejak pertempuran antara Zionis Israel dan Hamas pecah pada bulan Oktober. IDF sebelumnya mendesak warga sipil untuk mengungsi ke kota tersebut, yang berpenduduk sekitar 280.000 jiwa sebelum perang.

Dalam sebuah postingan di X (sebelumnya Twitter), Baerbock mengatakan bahwa “1,3 juta orang mencari perlindungan dari pertempuran di wilayah yang sangat kecil.”

“Serangan tentara Zionis Israel di Rafah akan menjadi bencana kemanusiaan,” tulis Baerbock. “Zionis Israel harus mempertahankan diri melawan teror Hamas, namun pada saat yang sama harus mengurangi penderitaan penduduk sipil sebanyak mungkin.”

Kantor Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pada hari Jumat (9/2) bahwa tujuan “menghilangkan Hamas” tidak dapat dicapai tanpa menetralisir militan yang tersisa di Rafah. Perdana Menteri telah menugaskan IDF untuk menyusun rencana “untuk mengevakuasi penduduk dan menghancurkan batalion [Hamas].”

Serangan IDF pada Sabtu (10/2) pagi menewaskan sedikitnya 44 orang di Rafah, menurut otoritas setempat yang dikelola Hamas. Serangan tersebut telah mendorong seruan baru dari luar negeri untuk mengakhiri kekerasan.

Menteri Luar Negeri Belanda Hanke Bruins Slot menyebut serangan darat ini “tidak dapat dibenarkan,” mengingat Rafah penuh sesak dengan pengungsi.

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan pada hari Sabtu bahwa “lebih dari separuh penduduk Gaza berlindung di daerah tersebut,” menyerukan “jeda segera” dalam pertempuran dan pembebasan sandera yang tersisa oleh Hamas.

Zionis Israel menyatakan perang terhadap militan setelah Hamas dan kelompok sekutunya menyerang kota-kota Zionis Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Lusinan tawanan kemudian dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan selama gencatan senjata selama seminggu pada bulan November.

Lebih dari 28.000 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober, menurut para pejabat di Gaza.[IT/r]
Comment