Sudan: AS Di Balik Semua Penderitaan Arab

Bashir membuat pernyataan itu dalam wawancara dengan chanel Rusia berbahasa Arab Rusia Today pada hari Minggu (7/12/14).

Presiden Sudan menilai, peristiwa di Suriah, Irak, dan Libya adalah hasil dari AS, campur tangan itu adalah manifestasi dari kolonialisme, yang hanya memiliki satu tujuan membangun kontrol atas wilayah dan sumber daya alamnya.

Bashir menjelaskan kebijakan Washington di Timur Tengah dan Afrika Utara yang menurutnya sangat  berbahaya dan merusak. "Semua penderitaan yang terjadi di dunia Arab adalah karya Amerika Serikat," katanya.

Selain itu, Bashir mengatakan warga Sudan percaya bahwa, sejak Uni Soviet jatuh pada tahun 1991, ketidakadilan dan penindasan telah berlaku di seluruh dunia, ketika Washington mulai menjalankan impunitas di banyak daerah, termasuk di Sudan.

Saat ini negaranya terus-menerus ditekan oleh organisasi internasional, karena sikap tegasterhadap kebijakan AS di wilayah tersebut, tandanya.

"Kita bicara tentang perubahan rezim di Sudan untuk dimasukkan ke dalam kekuasaan rezim baru yang akan mematuhi Barat," katanya.

Sudan menghadapi krisis di beberapa wilayah, termasuk di Darfur, di mana pemberontak telah terlibat dalam konflik bersenjata dengan pemerintah Khartoum sejak tahun 2003. Menurut perkiraan PBB, konflik berdarah itu menewaskan  300.000 orang dan 2 juta lainnya menjadi pengungsi.

Pada bulan Juli 2011, Sudan juga terpisan menjadi dua, Sudah Selatan yang membentuk negara merdeka.[IT/r]