0
Thursday 24 May 2018 - 09:14

Kurangi Utang Negara, Mahathir Potong 10 Persen Gaji Para Menteri

Story Code : 726960
Mahathir Mohamad setelah mengunjungi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim di Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur, Malaysia 10 Januari 2018. (REUTERS)
Mahathir Mohamad setelah mengunjungi pemimpin oposisi Anwar Ibrahim di Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur, Malaysia 10 Januari 2018. (REUTERS)
Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad membuat gebrakan baru yang jadi sorotan internasional. Dia mengumumkan memangkas gaji seluruh menteri di kabinetnya sebagai upaya mengurangi utang negara yang mencapai 1 triliun Ringgit.

Mahathir memangkas 10 persen gaji dari masing-masing menteri. Selain mengurangi utang, pemangkasan gaji juga bertujuan untuk mengurangi belanja pemerintah.

Sebelumnya, Mahathir menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Najib Razak, atas membengkaknya utang negara.

"Saya sudah diberitahu bahwa utang kita sebenarnya 1 triliun Ringgit, tetapi hari ini kita bisa mempelajari dan mencari cara untuk mengurangi utang ini. Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya yang pertama sejak dilantik menjadi PM pada 10 Mei lalu.

"Ini telah menjadi praktik saya. Saya juga melakukan hal yang sama ketika saya menjadi perdana menteri pada tahun 1981," imbuh Mahathir seperti dilansir media Malaysia, The Star, Rabu (23/5/2018).

Dilansir Channel News Asia, dilihat dari situs parlemen Malaysia, gaji bulanan perdana menteri yakni RM 22.827 (sekiktar Rp 81,3 juta), wakil perdana menteri RM 18.168 (sekitar Rp 64,7 juta), menteri RM 14.907 (sekitar Rp 53,1 juta) dan wakil menteri RM 10.848 (sekitar Rp 38,6 juta).

Hal tersebut kontras dengan pemerintahan Najib sebelumnya. Dia menjanjikan gaji para pegawai negeri sipil naik mulai 1 Juli mendatang. Hal itu sedang diselidiki oleh Mahathir.

"Itu adalah janji yang dibuat oleh oposisi. Mereka belum memenangkan pemilu, kami tidak terikat pada janji-janji mereka," kata Mahathir.

"Namun demikian, kami akan melihat dengan cara yang sangat positif. Di mana mereka layak diberi tunjangan ekstra kami akan melakukannya," imbuhnya. [IT/Onh/detik]




 
Comment