Gelar Aksi “Peluk Saya”, Wanita Bercadar Bukan Teroris

Adapun aksi tersebut, dilakukan oleh mereka yang tergabung dalam Hafizh on the Street.

Salah satu peserta aksi, Endang mengatakan, aksi tersebut dilakukan agar orang itu tidak takut dengan perempuan-perempuan bercadar.

Dalam aksi “Peluk Saya”, banyak pula orang yang berpartisipasi dengan memeluk mereka. “Lumayan juga sih tadi banyak yang meluk,” kata Endang.

Aksi, kata dia, digagas karena kuatnya kondisi menghakimi para wanita bercadar setelah aksi terorisme yang berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia.

Dicontohkan, saat dia naik Transjakarta, dirinya dicerca dengan ucapan-ucapan kasar dalam bahasa Inggris.

“Iya ketika naik Transjakarta, dikatain dalam bahasa Inggris seperti stupid gitu,” kata Endang.

“Jarang ada angkot mau berhenti. Waktu itu saya pas pakai gamis warna hitam, yah nggak mau berenti. Tapi abis saya ganti ke warna kalem begini, baru agak berenti gitu.”

Dirinya berharap cadar tidak diidentikkan dengan perilaku-perilaku ekstrimis seperti aksi terorisme. Dia sendiri tidak setuju dan menolak keras aksi terorisme.[IT/r/Telusur]