Iran Harapkan Proposal Eropa untuk Selamatkan Kesepakatan Nuklir Pada Akhir Juni

Seorang negosiator nuklir senior Iran mengatakan Republik Islam mengharapkan Uni Eropa untuk mengajukan pada akhir Juni paket proposal untuk menyelamatkan perjanjian nuklir multilateral antara Tehran dan kelompok negara P5 + 1 di mana AS telah manarik diri.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan pada hari Sabtu (23/6/18) bahwa tiga penandatangan Eropa dari perjanjian nuklir, secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dan Uni Eropa telah berjanji untuk menawarkan paket langkah-langkah praktis yang akan memenuhi tuntutan Iran, termasuk penjualan minyak, pembayaran untuk minyak dan transportasinya.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada 8 Mei bahwa Washington sedang berjalan menjauh dari perjanjian nuklir, yang dicapai antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia dan China - plus Jerman pada tahun 2015 .

Trump juga mengatakan dia akan menggenakan kembali sanksi nuklir AS terhadap Iran dan memberlakukan "tingkat tertinggi" larangan ekonomi terhadap Republik Islam.

Di bawah JCPOA, Iran melakukan pembatasan program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi terkait nuklir yang diberlakukan terhadap Teheran.

Sejak presiden AS menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir bersejarah, negara-negara Eropa telah berebut untuk memastikan bahwa Iran mendapat cukup manfaat ekonomi untuk membujuknya agar tetap dalam kesepakatan. Pihak-pihak yang tersisa telah bersumpah untuk tetap dalam perjanjian bersejarah itu.(IT/TGM)