Iran: Produsen Minyak Membawa Trump ke 'Perangkap'

Iran mengatakan antisipasi Presiden AS Donald Trump terkait produsen minyak tertentu dapat mengisi kesenjangan pasar yang dibuat sebagai akibat dari pemutusan pasokan Iran berdasarkan pada "salah perhitungan" dan ia akan jatuh ke dalam perangkap yang dibuat oleh produsen yang sama.

Hossein Kazempour Ardebili, perwakilan Iran untuk Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), dikutip oleh media mengatakan bahwa keputusan Trump untuk sanksi penjualan minyak Iran ke pasar internasional bisa diterjemahkan ke dalam "dampak serius".

Kazempour Ardebili menambahkan bahwa seluruh ekonomi global akhirnya akan menderita jika aliran pasokan minyak Iran ke pasar dunia akan dihentikan.

Dia lebih lanjut menyatakan keraguan jika produsen lain benar-benar memiliki kemampuan untuk mengkompensasi kehilangan minyak Iran setelah sanksi terhadap penjualan minyak Iran akan diberlakukan.

"Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Rusia berpura-pura mampu mengirim 2,5 juta barel sehari yang menyamai ekspor Iran," kata Kazempour Ardebili seperti dikutip Bloomberg.

"Langkah ini adalah salah perhitungan, Bapak Presiden: Anda telah jatuh dalam perangkap mereka, dan harga akan naik," ungkapnya.

Pemerintah AS menekan Arab Saudi dan beberapa anggota OPEC lainnya untuk mengisi kesenjangan pasokan yang akan muncul ketika sanksi AS membatasi ekspor minyak mentah Iran, Bloomberg menambahkan dalam laporannya.

Namun, Reuters sebelumnya mengutip perkiraan oleh Badan Tenaga Internasional (IEA) bahwa AS tidak dapat mengandalkan Arab Saudi terlalu lama untuk mengganti pasokan minyak Iran yang hilang setelah sanksi Amerika dikenakan kembali terhadap negara itu.

Reuters juga menyoroti spekulasi oleh para ahli yang menunjukkan kerajaan hanya bisa memompa lebih banyak untuk mengisi kesenjangan Iran di pasar minyak hanya untuk jangka waktu tertentu.(IT/TGM)