0
Wednesday 11 March 2015 - 15:27

Senator Amerika Serikat Idiot dan Pengkhianat

Story Code : 446565
para pengkhianat (NYDailyNews)
para pengkhianat (NYDailyNews)
Senator Amerika Serikat benar-benar berada dalam kubangan saku lobi Zionis, bahkan baru saja mereka membuktikan kalau mereka adalah sekumpulan para idiot. Sebagai upaya memberikan "pelajaran" kepada kepemimpinan Iran, senat AS membuat surat yang tidak masuk akal, yakni akan "meratifikasi" perjanjian. Bukankah hanya presiden Amerika yang memiliki kewenangan untuk meratifikasi perjanjian dengan menandatangani itu? Kira-kira siapa yang memilih para "jenius" ini untuk duduk di Senat?

Untuk menggagalkan pembicaraan kelompok P5 + 1 atas program nuklir damai Iran, sejumlah 47 senator AS dari Partai Republik yang dipimpin oleh Mitch McConnell dari Kentucky mengirim surat kepada pemimpin Republik Islam.

Dalam surat itu, mereka mengklaim bahwa semua kesepakatan dengan Iran harus mendapat persetujuan mereka!.

Benarkah demikian?

Dalam klaim itu mereka mencoba membantu menggolkan proyek kepentingan Israel, namun pada saat menuliskan surat kepada Iran, nampaknya mereka tidak sepenuhnya memahami sistem ketatanegaraan, bahkan sistem AS sendiri, ironis!.

Jadi dengan kondisi memprihatinkan ini, apakah layak para "jenius" ini ingin mengajarkan kepada kepemimpinan Iran? Dengan mengatakan bahwa Senat yang akan meratifikasi perjanjian? Bukankah tugas anggota Senat hanya sekedar memberikan saran dan persetujuan? Dan bukan meratifikasi?

Bukankah ini adalah hak progresif seorang presiden Amerika Serikat? Termasuk meyangkut  perjanjian apapun. Bahkan perjanjian akan disahkan oleh Senat setelah disetujui oleh DPR setelah mendarat di meja presiden.

Jika presiden menolak perjanjian, maka hal itu akan kembali ke Kongres di mana dua pertiga anggotanya harus menyetujuinya sebelum benar-benar menjadi hukum.

Siapa kira-kira yang memilih para "jenius" ini sampai bisa duduk di Senat?

Bahkan Pat Buchanan, pesaing presiden dari Partai Republik dan penulis naskah pidato untuk mantan Presiden AS Ronald Reagan menyebut, Kongres AS sedang diduduki Zionis Israel.

Tidak ada seorangpun yang mampu memperbaiki definisi ini, tetapi para senator AS telah membuktikannya dengan menulis surat kepada pemimpin Iran yang tampaknya terinspirasi oleh khutbah Benjamin Netanyahu.

Netanyahu diundang oleh pemimpin Senat John Boehner untuk berkhutbah di Kongres AS, bahkan tanpa pemberitahuan presiden.

Elizabeth Cobb Hoffman menyebut, undangan kongres untuk Netanyahu itu tidak konstitusional.

Sekitar 60 anggota Kongres Demokrat ditambah Wakil Presiden Joe Biden dan John Kerry memboikot pidato Netanyahu. Presiden Obama menolak khutbah Netanyahu dan menyebut tidak ada hal dan tawaran baru, bahkan kuno.

Stephen Vladeck, seorang profesor hukum di American University menyebut, surat para senator kepada Iran tidak dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah peradaban Amerika, bahkan surat itu ilegal.

Profesor Vladeck menulis di situs Lawfare menyebut bahwa UU Logan melarang warga Amerika surat menyurat kepada pemerintah asing dengan maksud untuk mempengaruhi, seperti dilansir BBC (10 Maret lalu).

Surat konyol itu belum juga diterima dengan baik di AS, namun komentar kecaman menjamur di media sosial terutama di The New York Daily News yang mengunggah editorial mengecam tindakan idiot senator dengan judul "GOP letter to Iran is a treacherous betrayal" dan menyebutnya "pengkhianat".

Bahkan mungkin juga menyebut mereka sebagai sekumpulan "idiot".

Pada pertengahan tahun sembilan puluhan, Senator Jesse Helms mengundang Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto untuk berdakwah di Kongres AS.

Namun, senator Helms memperkenalkan Bhutto sebagai "Perdana Menteri India"! hal yang membuktikan betapa sakit dan idiotnya mereka.

Jelas, apa yang terjadi adalah bukti nyata minimnya para jenius yang menempati ruang senat AS. [Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times/Onh/Ass]

Comment