0
Tuesday 28 June 2022 - 03:34
Rusia - KTT G20:

Putin Akan Menghadiri KTT G20

Story Code : 1001504
Putin Akan Menghadiri KTT G20
Presiden Rusia Vladimir Putin akan menghadiri KTT G20 di Indonesia November ini, Kremlin mengumumkan pada hari Senin (27/6). Sementara beberapa pemimpin Barat menuntut pengusiran Rusia dari kelompok itu, Presiden Indonesia Joko Widodo, yang menjadi tuan rumah acara tersebut, mengundang Putin ke pertemuan di Bali.

Pembantu presiden Rusia Yuri Ushakov mengumumkan kehadiran Putin, tetapi mengatakan kepada wartawan bahwa masih belum jelas kapasitas apa yang akan diikuti pemimpin Rusia itu. “Saya berharap pandemi akan memungkinkan forum penting ini diadakan secara langsung, tetapi saya tidak dapat menebaknya,” Ushakov dikatakan.

KTT G20 menyatukan para pemimpin dari 20 ekonomi terbesar dunia, dengan perwakilan dari Uni Eropa juga hadir bersama kepala negara Eropa, dan beberapa organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Kesehatan Dunia, mendapat undangan tamu setiap tahun.

Presiden AS Joe Biden meminta Widodo pada bulan Maret untuk mengecualikan Putin dari pertemuan tahun ini, sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan bahwa “tidaklah bisnis seperti biasanya jika Vladimir Putin duduk di sekitar meja berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Karena itu tidak baik dan itu salahnya.”

Namun, Widodo tidak menyerah pada kampanye tekanan dan mengundang Putin seperti yang direncanakan. Pemimpin Indonesia juga telah meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk melakukan perjalanan ke Bali pada bulan November.

Widodo menghadiri KTT G7 di Jerman sebagai tamu akhir pekan ini, dan setelah berangkat pada hari Minggu dia akan melakukan perjalanan minggu ini ke Kiev dan Moskow untuk bertemu dengan Zelensky dan Putin. Dalam sebuah posting Twitter pada hari Minggu, Widodo mengatakan bahwa ia bertujuan untuk “mengundang kedua pemimpin untuk membuka dialog dan menghentikan perang.”

Namun, usahanya bisa sia-sia. Sejak awal konflik pada bulan Februari, Zelensky telah beralih antara menyerukan pembicaraan dan bersumpah untuk merebut republik Donbass dan Krimea dengan paksa. Dengan para pemimpin G7 yang diduga berjanji untuk menjaga Ukraina tetap bersenjata dan bertahan “selama yang dibutuhkan,” Zelensky dilaporkan mengatakan kepada seorang diplomat Prancis selama akhir pekan bahwa dia “akan bernegosiasi ketika dia akan berada dalam posisi untuk melakukannya.”

Sementara Rusia tidak mengesampingkan kembalinya ke meja perundingan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah menyatakan bahwa "pernyataan yang saling bertentangan" Zelensky membuatnya "tidak mungkin untuk sepenuhnya memahami niat [Kiev] dan apakah mereka siap untuk mengambil pendekatan yang bijaksana dan mengakui keadaan sebenarnya.”[IT/r]
Comment