Rusia Desak Penghentian Tanpa Syarat Serangan Israel ke Suriah

Zionis Israel meluncurkan "agresi udara" dari Mediterania barat kota kedua Libanon Tripoli pada hari Sabtu (2/7), dengan beberapa rudal menargetkan daerah di selatan kota pelabuhan Suriah Tartus.

Serangan itu adalah yang pertama sejak perdana menteri baru Yair Lapid menjabat sebagai kepala rezim sementara Israel menjelang pemilihan 1 November.

"Kami sangat mengutuk tindakan tidak bertanggung jawab seperti itu yang melanggar kedaulatan Suriah dan norma-norma dasar hukum internasional, dan kami menuntut penghentian tanpa syarat mereka," kata kementerian luar negeri Rusia.

Kementerian pertahanan Suriah mengatakan serangan itu melukai dua warga sipil dan menyebabkan beberapa kerusakan material.

Zionis Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah selama bertahun-tahun tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu. Analis mengatakan serangan itu adalah upaya spontan oleh rezim untuk menopang kelompok teroris yang berada di kaki terakhir mereka di negara Arab.

Mengutip sumber militer, kantor berita negara Suriah SANA mengatakan rudal itu diluncurkan Sabtu oleh jet tempur Zionis Israel di atas Laut Mediterania, sebelah barat kota Tripoli, Lebanon utara, di kota al-Hamidiyah Suriah, selatan Tartus.

Menurut SANA, "peternakan unggas" menjadi sasaran serangan udara itu, dan dua warga sipil terluka. Kerusakan juga terjadi pada situs tersebut.

Bulan lalu, Bandara Internasional Damaskus menjadi sasaran serangan besar dan terpaksa ditutup selama dua minggu.[IT/r]