Pasukan Israel Membunuh 2 Warga Palestina dalam Satu Hari di Wilayah Pendudukan

Pada hari Selasa (5/7), pasukan menyerang Ahmad Harb Ayyad di dekat tembok pemisah rezim di kota Tulkam di bagian barat laut Tepi Barat yang diduduki Tel Aviv, kantor berita resmi Wafa Palestina melaporkan.

Pasukan kemudian memukulinya sampai meninggal saat dia mencoba melintasi tembok untuk mencapai tempat kerjanya di wilayah pendudukan.

Rezim Zionis Israel mulai membangun tembok pemisah, yang dikenal oleh orang Palestina sebagai “Tembok Apartheid,” pada tahun 2002, mengklaim tembok itu akan menangkal “serangan.”

Dua tahun kemudian, Mahkamah Internasional memutuskan bahwa tembok itu melanggar hukum internasional karena sangat membatasi pergerakan orang-orang Palestina melintasi wilayah-wilayah pendudukan, dan menyebabkan penghancuran dan penyitaan tanah dan properti mereka.

Keluarga Ayyad mengatakan pasukan Zionis Israel telah menyerahkan tubuhnya kepada keluarganya di Jalur Gaza yang diblokade Tel Aviv, di mana dia dimakamkan di pemakaman lokal.

Kementerian luar negeri Otoritas Palestina, yang berkantor pusat di kota Ramallah di Tepi Barat, mengutuk pembunuhan Ayyad dan menganggap rezim Zionis Israel "sepenuhnya dan langsung" bertanggung jawab atas kejahatan itu, tambah Wafa.

Kementerian juga “menyeru PBB dan masyarakat internasional untuk memberikan perlindungan kepada orang-orang Palestina di wilayah pendudukan, yang dibunuh setiap hari” sebagai akibat dari tindakan yang disetujui Tel Aviv oleh militer Zionis Israel.

Juga pada hari Selasa (5/7), jaringan televisi al-Alam Iran melaporkan bahwa pasukan Zionis Israel telah menembak mati seorang remaja Palestina di kota Majd al-Krum, yang terletak di bagian utara wilayah pendudukan.

Mengutip sumber-sumber lokal, jaringan itu mengatakan pemuda itu tewas dalam konfrontasi dengan pasukan Israel, yang juga melukai warga Palestina lainnya.

Sumber tersebut menambahkan bahwa pasukan rezim menempatkan warga Palestina yang terluka dalam tahanan.

Sejauh tahun ini, pasukan Zionis Israel telah membunuh lebih dari 65 warga Palestina, termasuk reporter veteran Al Jazira Shireen Abu Akleh, yang ditembak mati oleh rezim Zionis Israel dengan tembakan ke kepalanya di kota Jenin di Tepi Barat utara pada 11 Mei.[IT/r]