Presiden: Kemajuan Iran Tidak Tergantung dengan JCPOA

“Kami tidak akan menggantungkan kemajuan negara dan penyelesaian masalah dengan JCPOA. Tim perunding Iran juga tidak akan meninggalkan meja perundingan,” kata Raisi di kota selatan Kerman, Jumat (12/8).

Dia mencatat bahwa kemajuan dan ekonomi Iran tidak akan pernah terhambat karena “senyum dan cemberut” orang lain. Tim perunding, kata Raisi, akan melanjutkan pekerjaannya berdasarkan argumen yang “sangat kuat”.

“Kami akan secara serius menangani keadaan ekonomi dan budaya Iran terlepas dari jalan yang diambil negosiasi (kebangkitan JCPOA) dan apa yang akan terjadi di masa depan,” tambahnya, Press TV melaporkan.

Terlepas dari keinginan musuh, katanya, urusan Iran akan dikejar dengan partisipasi rakyat dan elit dan masa depan negara akan cerah. “Kami tidak akan membiarkan musuh memenuhi tujuan mereka, yaitu melumpuhkan produksi dan menghancurkan ekonomi dan budaya Iran.”

Negosiasi telah diadakan antara Iran dan kelompok negara P4+1 – Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China – di ibu kota Austria, Wina sejak April tahun lalu untuk memulihkan JCPOA, yang dibatalkan oleh mantan presiden AS Donald Trump di Mei 2018.

Saat keluar dari perjanjian, Trump melepaskan apa yang disebutnya kampanye “tekanan maksimum” untuk membuat Iran bertekuk lutut. Washington juga menjatuhkan kembali sanksi sepihak terhadap Tehran, yang telah dicabut di bawah JCPOA. Tehran menyatakan bahwa kebijakan tersebut telah gagal total.

Iran telah mengutip keragu-raguan Washington sebagai alasan di balik penundaan pembicaraan, karena sejumlah masalah utama tetap belum terselesaikan, mulai dari penghapusan semua sanksi pasca-JCPOA hingga pemberian jaminan oleh pihak Amerika bahwa mereka tidak akan meninggalkan kesepakatan. lagi.[IT/r]