0
Wednesday 14 September 2022 - 04:23
PBB dan Invasi Saudi Arabia di Yaman:

DK PBB: Tidak Ada Solusi Militer untuk Yaman, Mendesak Upaya Intensif untuk Memperluas Gencatan Senjata

Story Code : 1014216
DK PBB: Tidak Ada Solusi Militer untuk Yaman, Mendesak Upaya Intensif untuk Memperluas Gencatan Senjata
Pernyataan PBB meminta kedua pihak untuk “segera mengintensifkan dan fleksibel dalam negosiasi, menghindari persyaratan,” dan menyetujui “gencatan senjata yang diperluas yang dapat diterjemahkan menjadi gencatan senjata yang tahan lama.”

“Perjanjian gencatan senjata yang diperluas akan memberikan kesempatan untuk mencapai penyelesaian politik yang inklusif dan komprehensif berdasarkan referensi yang disepakati dan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa,” bunyi pernyataan itu.

Anggota Dewan Keamanan “mengutuk semua serangan yang mengancam akan menggagalkan gencatan senjata” dan menyatakan bahwa “tidak ada solusi militer untuk Yaman.”

Gencatan senjata yang ditengahi PBB antara koalisi pimpinan Saudi dan gerakan perlawanan Ansarullah Yaman telah diperpanjang dua kali sejak April.

Menurut utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, perpanjangan terakhir, dari 2 Agustus hingga 2 Oktober, termasuk komitmen dari para pihak untuk mengintensifkan negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata yang lebih luas sesegera mungkin.

Dalam pernyataan baru-baru ini, anggota Dewan Keamanan mengatakan bahwa gencatan senjata menghasilkan pengurangan 60 persen korban, empat kali lipat bahan bakar melalui pelabuhan Hudaydah, dan dimulainya penerbangan komersial dari Sana'a yang memungkinkan 21.000 penumpang menerima perawatan medis dan bersatu dengan keluarga mereka.

Yaman, bagaimanapun, telah melaporkan banyak pelanggaran sejak gencatan senjata berlaku, termasuk penyitaan beberapa kapal bahan bakar menuju Yaman yang melanggar gencatan senjata meskipun fakta bahwa kapal telah diperiksa dan dibersihkan untuk panggilan pelabuhan oleh PBB. .

Essam al-Mutawakil, juru bicara Perusahaan Minyak Yaman (YPC), mengatakan pada hari Senin bahwa koalisi menyita kapal pengangkut bahan bakar lain yang disebut "Rudubi".

Pemerintah Yaman menyatakan bahwa pasukan koalisi melanggar gencatan senjata yang ditengahi PBB hampir setiap hari dengan melakukan operasi penerbangan dengan pesawat mata-mata dan pesawat tempur di atas provinsi Yaman dan menembaki rumah warga dan posisi angkatan bersenjata Yaman.[IT/r]
Comment