0
Tuesday 7 May 2024 - 03:22
Palestina vs Zionis Israel:

Al Jazeera: Hamas Menerima Kesepakatan Gencatan Senjata 

Story Code : 1133251
Hamas leader Ismail Haniyeh speaks at a press conference in Tehran, Iran
Hamas leader Ismail Haniyeh speaks at a press conference in Tehran, Iran
Para militan dilaporkan telah menyetujui gencatan senjata menjelang invasi Israel ke Rafah

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani dan Menteri Intelijen Mesir Abbas Kamel, memberi tahu mereka “tentang persetujuan gerakan Hamas atas proposal mereka mengenai perjanjian gencatan senjata,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan kepada Al Jazeera.

Rincian proposal tersebut belum dipublikasikan. Hamas sebelumnya menuntut agar gencatan senjata bersifat permanen dan mencakup penarikan seluruh pasukan Zionis Israel dari wilayah kantong Palestina yang terkepung. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memberikan jaminan tersebut, dan pekan lalu memperingatkan bahwa Zionis Israel tidak akan membiarkan Hamas tetap berkuasa di Gaza, dan akan menyerang Rafah dengan atau tanpa perjanjian gencatan senjata.

Namun Netanyahu mengatakan bahwa Zionis Israel siap untuk menghentikan sementara pertempuran guna memungkinkan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

PM Israel selama beberapa bulan telah mengancam akan melancarkan invasi darat ke Rafah, sebuah kota di Gaza selatan yang saat ini menampung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina dari wilayah lain di wilayah tersebut. Meskipun mendapat kecaman dari AS, Uni Eropa, dan sejumlah negara lain, militer Zionis Israel memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan Rafah pada hari Senin, dan memperingatkan bahwa mereka akan menyerang kota tersebut dengan “kekuatan ekstrim” segera setelahnya.

Tidak jelas apakah ancaman invasi mempengaruhi keputusan Hamas untuk menerima proposal gencatan senjata. Terlepas dari desakan Netanyahu untuk memasuki Rafah, pejabat Israel lainnya berpendapat bahwa Hamas dapat menghindari invasi dengan menyetujui gencatan senjata sementara Zionis Israel.

Juga tidak jelas apakah kesepakatan yang diajukan oleh Mesir dan Qatar mendapat dukungan Zionis  Israel. Seorang pejabat Zionis  Israel yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Reuters bahwa Hamas menyetujui versi “yang lebih lunak” dari tawaran awal Yerusalem Barat, yang mencakup kesimpulan “luas” yang tidak akan didukung oleh Zionis  Israel.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah militan Palestina melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang saat kembali ke Gaza. Jumlah korban tewas akibat pembalasan Israel di daerah kantong tersebut mendekati 35.000 orang pada hari Senin, menurut otoritas kesehatan Palestina.[IT/r]
 
Comment