0
Monday 19 September 2022 - 03:58
Iran - AS:

Jubir Kemenlu: Sekarang Terserah Washington untuk Menerapkan Kesepakatan tentang Pertukaran Tahanan dengan Iran

Story Code : 1015068
Jubir Kemenlu: Sekarang Terserah Washington untuk Menerapkan Kesepakatan tentang Pertukaran Tahanan dengan Iran
“Kami sudah menyuarakan kesiapan kami untuk bertukar narapidana dengan AS, dan kami masih siap untuk melakukannya. Negosiasi telah dilakukan dengan cara yang berbeda mengenai masalah ini, dan semua pihak telah mencapai kesepakatan yang diperlukan. Sekarang terserah kepada pemerintah AS untuk memutuskan apakah mereka ingin menerapkan perjanjian ini atau tidak. Kami siap untuk menegakkannya," kata Nasser Kan'ani kepada ISNA dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Minggu (18/9).

Kesepakatan itu dicapai di Wina di sela-sela negosiasi mengenai kesepakatan Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), dengan kekuatan dunia.

Tehran telah berulang kali mengatakan siap untuk pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat berdasarkan perjanjian dan terlepas dari kesepakatan nuklir, yang ditinggalkan AS secara sepihak pada Mei 2018 meskipun Iran sepenuhnya mematuhinya.

'Iran tidak pernah mengorbankan kemerdekaan politik untuk hubungan bilateral'

Kan'ani juga menggarisbawahi bahwa Republik Islam tidak akan pernah mengorbankan kemerdekaan politiknya sendiri demi hubungan diplomatik tertentu, dengan tegas menolak tuduhan bahwa Rusia menghalangi pembicaraan Wina tentang kebangkitan JCPOA dan penghapusan sanksi terhadap Tehran.

“Republik Islam Iran tidak akan mengorbankan kemerdekaan politiknya demi hubungan [diplomatik] dengan negara lain. Pendekatan yang sama juga dilakukan selama pembicaraan penghapusan sanksi. Rusia adalah penandatangan JCPOA, dan secara alami berpartisipasi dalam proses negosiasi dan memberikan komentar,” katanya.

Di beberapa titik selama upaya untuk mencapai kesepakatan tentang menyelamatkan JCPOA, ada klaim bahwa Rusia menghalangi proses dan menghalangi kesepakatan itu. Baik Iran dan Rusia membantah tuduhan tersebut.

Kan'ani juga menolak klaim bahwa Rusia telah meminta Iran untuk menunda perjanjian itu sampai waktu berikutnya di musim dingin. Diplomat senior Iran kemudian menolak tuduhan bahwa Rusia menghalangi pembicaraan di ibukota Austria, menekankan bahwa pihak AS yang harus mengambil tanggung jawabnya, dan berkontribusi pada kesimpulan kesepakatan.

“Fakta bahwa [Amerika Serikat] Amerika kadang-kadang cenderung melontarkan tuduhan terhadap Republik Islam Iran dan Rusia hanyalah permainan menyalahkan,” kata Kan'ani.[IT/r]
Comment