Menhan: Suriah Tidak Akan Lupakan Dukungan Militer Iran dan Hizbullah dalam Hadapi Rencana Takfiri

Abbas menekankan bahwa Suriah tidak akan melupakan dukungan militer Iran dan Hizbullah untuk menghadapi plot teroris, mengingat kesyahidan Jenderal Qassem Suleimani pada tahun 2020.

Menhan Suriah menunjukkan bahwa kebijakan AS telah gagal mencapai target mereka, menambahkan bahwa negara-negara yang mensponsori teror membuat daftar hitam pemerintah lain.

Abbas juga mencatat bahwa pemerintah AS mencoba mengikuti skenario Suriah di Iran, menambahkan bahwa Republik Islam tetap menjadi benteng pertahanan.

Sementara itu, komandan IRGC menggarisbawahi pentingnya kerja sama militer dan pertahanan yang lebih erat antara Iran dan Suriah.

Menyuarakan kesiapan IRGC untuk membantu angkatan bersenjata Suriah di berbagai bidang, Mayor Jenderal Salami menyoroti kebutuhan untuk berbagi pengalaman di bidang yang berkaitan dengan perang dunia maya, perang intelijen dan informasi, serta perang elektronik.

Sementara IRGC tetap berkomitmen pada perjanjian militer sebelumnya dengan Suriah, IRGC bersiap untuk memperluas kerja sama pelatihan dengan angkatan bersenjata Suriah di berbagai sektor, seperti kursus komando dan staf, kursus strategi perang tertinggi, kursus tertinggi untuk cabang, dan lainnya. bidang keahlian, kata Salami.

Kepala IRGC lebih lanjut menggambarkan meningkatnya kasus ketidakamanan dan perkembangan baru-baru ini di wilayah yang diduduki oleh Zionis dan di Tepi Barat, Jenin dan Gaza sebagai tanda penurunan rezim Zionis, menambahkan, “Mereka yang berusaha menghancurkan Suriah suatu hari dengan serangan global sekarang berada di jalan menuju kemerosotan dan kebinasaan.[IT/r]