Kepala Nuklir Iran Menyesalkan Laporan 'Salah' IAEA tentang Pembangkit Fordow

Pengawas nuklir PBB pada hari Rabu (1/2) menuduh Iran membuat perubahan yang tidak diumumkan pada interkoneksi antara dua kelompok mesin canggih yang memperkaya uranium hingga kemurnian 60% di pabrik Fordownya.

“Posisi badan tersebut disesalkan,” Mohammad Eslami, yang mengepalai Organisasi Energi Atom Iran (AEOI), mengatakan pada hari Kamis (2/1), saat upacara pembukaan pameran tentang pencapaian terbaru negara tersebut di bidang industri nuklir.

Eslami menjelaskan bahwa interpretasi inspektur IAEA tentang inspeksi Fordow mereka tidak benar, tetapi mereka segera melaporkannya ke agensi.

“Kami segera memberikan penjelasan [kepada IAEA]…inspektur badan tersebut menemukan bahwa mereka telah melakukan kesalahan,” tambah Eslami.

Kembali pada bulan November, Iran mengirim surat kepada IAEA yang memberitahukan keputusan untuk memulai pengayaan uranium ke tingkat kemurnian 60% di fasilitas nuklir Fordow.

Selain itu, Iran telah memasang dan meluncurkan sentrifugal baru di dua ruang kosong di situs nuklir Fordow dan Natanz. Aula, di bawah komitmen Iran terhadap ketentuan perjanjian nuklir penting 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Komprehensif Bersama Aksi  (JCPOA), telah kosong tetapi sentrifugal telah dipasang di sana sekali lagi.

Eslami mengatakan pameran tersebut bertujuan untuk membuktikan bahwa sifat pencapaian nuklir negara itu sama sekali berbeda dari apa yang diklaim Barat tentang tujuan non-damai dari pekerjaan nuklir.

Dia menambahkan bahwa Iran bermaksud untuk menghasilkan 20 persen listrik negara itu melalui energi nuklir.

Kepala nuklir Iran juga mengatakan bahwa penggunaan energi nuklir di bidang medis, lingkungan, kesehatan dan ketahanan pangan juga menjadi agenda organisasi.[IT/r]