Gubernur CBI: Iran Akan Memiliki Akses Cepat ke $6,7 Miliar Dananya di IMF

Mohammad Reza Farzin menyampaikan hal itu di sela-sela pertemuannya dengan para pejabat senior IMF di Washington, D.C.

Saat ini, Iran memiliki Hak Penarikan Khusus (SDR) senilai 4,8 miliar, yang setara dengan $6,7 miliar, katanya, menambahkan bahwa sumber daya ini dapat digunakan dengan cepat untuk membantu lebih meningkatkan situasi ekonomi negara.

Farzin menambahkan bahwa di waktu yang berbeda ketika ekonomi global menghadapi resesi, IMF menciptakan likuiditas bertajuk "SDR Allocation, Special Drawing Rights" untuk membantu anggotanya mengatasi resesi ekonomi mereka.

Kepala bankir Iran itu juga meminta IMF untuk mendukung penguatan program perbankan internasional untuk perluasan hubungan ekonomi dan pertukaran perdagangan dengan banyak negara.

IMF baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan dalam basis data statistiknya yang menunjukkan peningkatan $141 miliar dolar dalam PDB Republik Islam Iran pada tahun 2022, memperkenalkan ekonomi Iran sebagai ekonomi terbesar ke-22 di dunia tahun ini (2023).

Iran memiliki dana puluhan miliar dolar di bank asing yang tidak dapat diakses karena sanksi AS.

Dana tersebut sebagian besar disimpan di bank-bank di Korea Selatan, Irak, China, Jepang, dan India di mana Iran berutang atas pengiriman minyak mentah dan produk energi lainnya yang terjadi sebelum Amerika Serikat memberlakukan sanksi terhadap Tehran pada 2018.

Sanksi AS sebagian besar menargetkan penjualan minyak mentah Iran dan kemampuannya untuk terlibat dalam transaksi dolar dalam sistem perbankan global.[IT/r]