0
Monday 5 June 2023 - 03:58
China - AS:

China Menegur AS setelah Hampir Tabrakan di Selat Taiwan 

Story Code : 1061996
China Menegur AS setelah Hampir Tabrakan di Selat Taiwan 
Sebuah kapal perang China datang dalam jarak 150 yard dan hampir bertabrakan dengan kapal perusak AS saat ketegangan berkobar di sekitar Taiwan

Dalam pidatonya kepada sejumlah pejabat pertahanan global di Dialog Shangri-La di Singapura pada hari Minggu, Jenderal Li Shangfu mengatakan Beijing tidak peduli dengan apa yang disebutnya “jalan yang tidak bersalah” tetapi harus “mencegah upaya yang mencoba menggunakan kebebasan navigasi [patroli] negara, jalur yang tidak berbahaya itu, untuk menjalankan hegemoni navigasi.”

Komentar Li menyusul insiden pada hari Sabtu (3/6) di mana sebuah kapal perang China dilaporkan berada dalam jarak 150 yard (137 meter) dari kapal perusak AS USS Chung-Hoon dan sebuah kapal Kanada yang sedang melakukan latihan. Kapal China itu berlayar ke jalur kapal AS dan memperingatkannya bahwa akan ada tabrakan jika tidak mengubah arah, menurut Global News Kanada, yang wartawannya menyaksikan nyaris terjadi.

Setelah menerima peringatan dari kapal perusak AS, kapal perang China mengubah jalurnya di saat-saat terakhir untuk menghindari tabrakan, menurut laporan.

Berbicara pada konferensi yang sama di Singapura pada hari Sabtu, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan Washington tidak akan "geming menghadapi intimidasi atau paksaan," dan akan terus mempertahankan kehadirannya di Selat Taiwan dan Laut China Selatan. Klaim teritorial China dengan menggarisbawahi bahwa wilayah yang menjadi sumber sengketa Sabtu itu adalah perairan internasional.

Li, bagaimanapun, bersikeras bahwa AS dan sekutunya bertanggung jawab atas peningkatan ketegangan di kawasan itu dan menyarankan Washington untuk "menjaga dengan baik wilayah udara dan perairan Anda sendiri." Dia menambahkan: "Di China kami selalu mengatakan, 'Pikirkan urusanmu sendiri.'"

Dalam pidato internasional pertamanya sejak menjadi menteri pertahanan China pada Maret, Li juga menekankan posisi Beijing di Taiwan, menyebutnya sebagai "inti dari kepentingan inti kami" dan mengatakan tidak akan pernah ragu untuk "membela hak dan kepentingan sah kami."

Beijing sebelumnya telah menyatakan frustrasi atas apa yang dilihatnya sebagai campur tangan Washington dalam urusannya, terutama yang berkaitan dengan Taiwan – wilayah yang disengketakan di mana China mengklaim kedaulatannya sebagai bagian dari kebijakan 'Satu China'.

Amerika Serikat secara diplomatis mengakui hak teritorial China atas Taiwan, tetapi Beijing keberatan dengan Washington yang memberikan pelatihan pertahanan kepada Taipei dan melakukan pertemuan diplomatik dengan kepemimpinan Taiwan.[IT/r]
Comment