Presiden Raisi: Iran Tidak Bisa Dikenai Sanksi; Rencana untuk Mengisolasi Tehran Gagal

Hal tersebut disampaikan Raeisi pada pembukaan pameran potensi ekspor Republik Islam Iran ke-6 (Expo 2024) di ibu kota Tehran, Sabtu (27/4).

“Pameran ini menunjukkan bahwa Iran tidak dapat dikenai sanksi dan sanksi terhadap negara tersebut tidak pernah membuahkan hasil apa pun berkat kemauan kuat rakyat dan tidak akan berhasil juga setelahnya,” kata Presiden Iran.

“Selain itu, rencana jahat untuk mengisolasi Republik Islam Iran tidak pernah membuahkan hasil dan tidak akan pernah membuahkan hasil.”

Menggarisbawahi bahwa sanksi tidak hanya dianggap sebagai metode penindasan terhadap satu negara tetapi semua negara, Raisi mengatakan, “Jika suatu negara terhambat dalam mencapai tujuan dan fasilitasnya dengan menciptakan kendala, ini bukan ketidakadilan bagi satu wilayah tetapi bagi semua negara dan wilayah.”

Presiden menyebut sanksi sebagai semacam perang non-militer dan mengatakan bangsa Iran berhasil mengatasi larangan tersebut dengan mengandalkan kemampuannya seperti yang diakui oleh pemerintah AS dan Gedung Putih, yang mengakui kegagalan kampanye tekanan anti-Iran. .

Di bagian lain pidatonya, Raisi merujuk pada lokalisasi teknologi Republik Islam selama beberapa tahun terakhir dan mengatakan upaya Barat untuk menghalangi kemajuan Iran dengan membunuh para ilmuwannya adalah sia-sia.

“Barat berusaha menghalangi kita dan kawasan ini untuk mencapai teknologi baru, dan jika kita memperoleh teknologi tersebut, mereka akan memastikan bahwa mereka akan menjadi titik tumpu sehingga mereka dapat terus mendominasi,” kata kepala eksekutif Iran.

“Dengan rahmat Tuhan dan terima kasih kepada para ilmuwan muda kita, banyak ilmu pengetahuan di negara kita telah terlokalisasi dan tidak mungkin mereka membawa pengetahuan asli ke luar negara kita bahkan dengan membunuh para ilmuwan,” tambahnya.

Menyinggung tingkat output dan ekspor negara tersebut, Raisi mengatakan, “Kekuatan produksi dan ekspor tidak kalah dengan kekuatan militer. Yang dapat menjadikan suatu negara kuat selain kekuatan militer adalah kekuatan produksi dan perekonomian serta kemampuan ekspor.”[IT/r]

Presiden juga memuji pengusaha, produsen, insinyur dan pekerja Iran sebagai perwira dan tentara “garis depan” dalam pertempuran melawan musuh dan sanksi AS.