0
Sunday 28 April 2024 - 00:43
Jerman - Gejolak Palestina:

Jerman Menindak Pengunjuk Rasa Pro-Palestina 

Story Code : 1131596
German police intervene against pro-Palestinian demonstrators in Berlin
German police intervene against pro-Palestinian demonstrators in Berlin
Polisi Berlin telah menangkap 75 orang setelah bentrok dengan demonstran yang berkemah di luar Gedung Kanselir

Para aktivis yang tinggal di kamp tersebut, yang terdiri dari 20 tenda, menuntut diakhirinya pengiriman senjata Jerman ke Zionis Israel ketika negara Yahudi tersebut terus mengepung Gaza. Para pengunjuk rasa juga mengecam kriminalisasi gerakan solidaritas Palestina.

Pihak berwenang Jerman menuduh para demonstran menghasut kebencian dan menggunakan simbol-simbol yang tidak konstitusional dan slogan-slogan terlarang. Para pengunjuk rasa juga diduga telah melanggar batasan seperti yang melindungi kawasan hijau.

“Perlindungan terhadap pertemuan tidak dapat dijamin pada saat ini karena keselamatan dan ketertiban masyarakat sangat terancam,” kata juru bicara polisi Anja Dierschke seperti dikutip oleh outlet berita DW.

Pada hari Jumat, polisi bergerak untuk membersihkan kamp dan terlihat bentrok dengan puluhan aktivis. Rekaman menunjukkan petugas menahan orang-orang, beberapa di antaranya melawan dan meneriakkan “Viva, viva Palestina.”


Menurut polisi, sekitar 150 petugas dikerahkan ke Kantor Kanselir untuk merobohkan tenda. Tujuh puluh lima penangkapan dilakukan terhadap pengunjuk rasa dan pendukung lainnya yang diduga melanggar Undang-Undang Kebebasan Berkumpul.

Sementara itu, para demonstran bersikeras bahwa pihak berwenang Jerman tidak mempunyai hak untuk membersihkan kamp tersebut.

“Kami bersikap damai namun setiap hari kami diganggu oleh polisi yang memberikan kami pembatasan paling bodoh,” kata seorang aktivis bernama Nassar.

“Mereka melarang kami menggunakan bahasa selain Jerman atau Inggris, mereka mengkriminalisasi doa kami, lagu kami, lokakarya kami, dan sekarang alasan resmi mereka adalah bahwa kami memiliki sofa yang merusak rumput… Di Jerman , merusak halaman rumput lebih buruk daripada melakukan genosida,” kata Nassar kepada DW.

“Selamat datang di Jerman, di mana membunuh 35.000 orang lebih buruk daripada merusak sedikit rumput,” komentar pengunjuk rasa lainnya, mengacu pada jumlah total korban tewas yang dikutip oleh otoritas kesehatan Gaza di tengah serangan balasan Zionis Israel yang tiada henti terhadap wilayah kantong Palestina.

Pengepungan Zionis Israel terjadi sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap negara Yahudi tersebut, yang menewaskan sedikitnya 1.200 orang dan 250 orang disandera.[IT/r]
Comment