0
Friday 17 February 2017 - 12:51
Gejolak Politik Turki:

Sebelum Mundur, Pejabat Turki Peringatkan Akan Terjadinya 'Perang Saudara'

Story Code : 610325
Bendera Turki, menghadapi ancaman.jpg
Bendera Turki, menghadapi ancaman.jpg
Turki akan mengadakan pemilihan pada 16 April bagi menetapkan apakah akan menyetujui perubahan konstitusi untuk menciptakan presiden eksekutif di negara itu yang kritikus peringatkan akan dapat menyebabkan terciptanya ‘penguasa tunggal’.

Tapi Ozan Erdem, wakil kepala Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di provinsi barat Manisa, minggu ini memperingatkan bahwa "jika kita tidak mendapatkan 50 persen ... maka kita akan menghadapi perang saudara."

Komentarnya dikecam oleh oposisi tetapi juga mempermasalahkan konservatif karena meningkatnya ketegangan di Turki sudah mempolarisasi masyarakat menjelang referendum.

Erdem mengundurkan diri dari pekerjaannya pada Kamis (16/2), sementara berpendapat bahwa "komentar saya tidak diutarakan dengan cara yang mencerminkan apa yang ingin saya katakan."

Pihak berwenang mengatakan bahwa perubahan diperlukan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan akan membawa Turki sejalan dengan sistem presidensial seperti di Perancis atau Amerika Serikat.

Tapi pihak lawan takut perubahan akan menjadi langkah dalam perjalanan menuju sistem otoriter di negeri ini dan akan mengobarkan ketegangan di dalam masyarakat yang beragam.

Analis memperkirakan bahwa hasil referendum bisa menjadi tegang, dimana banyak pemilih masih ragu-ragu dan pemerintah telah mempersiapkan kampanye besar. Erdogan akan memulai aksi kampanye pada hari Jumat (17/2) dengan berpidato di kota selatan Kahramanmaras.[IT/r]
Comment